Berita Nasional Terkini
Rencana Sekolah Tatap Muka Januari 2022, Ada Omicron, Saran IDAI: Hanya Anak yang Sudah 2x Vaksin
Terkait rencana sekolah tatap muka Januari 2022, IDAI memberikan rekomendasi. Saran dari IDAI ini mengingat adanya virus Covid-19 varian Omicron
TRIBUNKALTIM.CO - Terkait rencana sekolah tatap muka pada Januari 2022, Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ) memberikan saran.
Rekomendasi IDAI ini menyusul dengan adanya varian baru virus Covid-19, Omicron yang saat ini tengah jadi perhatian.
Terkait dengan rencana sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka ( PTM ) yang bakal dimulai Januari 2022, IDAI memberikan rekomendasi hanya diperuntukkan bagi anak yang sudah vaksin lengkap atau dua kali vaksin.
Selain itu, rekomendasi IDAI ini juga menyebutkan agar anak yang dapat mengikuti sekolah tatap muka selain telah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap juga tidak ada komorbid.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso, hal itu direkomendasikan lantaran pihaknya mempertimbangkan sejumlah hal.
Salah satunya adalah terdeteksinya varian Omicron di Indonesia.
Baca juga: Vaksinasi Covid-10 Masih 50 Persen, Pemprov Kaltim Belum Izinkan PTM 100 Persen
"Maka, IDAI merekomendasikan sebagai berikut.
Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid," kata Piprim dalam keterangannya, Minggu (2/1/2022).
Piprim menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi adanya rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bakal diterapkan pada Januari 2022.
Selain merekomendasikan vaksinasi lengkap untuk anak, IDAI juga meminta agar seluruh guru dan petugas sekolah sudah mendapat vaksinasi Covid-19.
"Untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19," ujar dia.
Di sisi lain, IDAI juga merekomendasikan agar sekolah tetap harus patuh pada protokol kesehatan terutama berfokus pada penggunaan masker di lingkungan sekolah, ketersediaan fasilitas cuci tangan, menjaga jarak, tidak makan bersamaan, dan memastikan sirkulasi udara terjaga.
Selain itu, sekolah harus mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.
Lebih lanjut, terkait rencana PTM 100 persen, IDAI menilai hal tersebut dapat dilakukan jika tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah yang akan menyelenggarakannya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Balikpapan Target 50 Persen Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Akhir Tahun
Selain itu, IDAI juga menilai PTM 100 persen dapat dilakukan dalam kondisi tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.