TRIBUNKALTIM.CO - Inilah sederet fakta rencana demo 11 April 2022, mahasiswa membantah akan minta Presiden Jokowi turun dan sikap BEM Nusantara.
Rencana demo 11 April 2022 yang akan dilakukan ribuan mahasiswa di depan Istana Negara, Jakarta kini tengah menjadi sorotan, apa sebenanya tuntutan mahasiswa?
Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) itu akan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Presiden Joko Widodo.
Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan, secara garis besar, ada enam poin tuntutan dalam aksi turun ke jalan itu.
Baca juga: Daftar Tuntutan Demo BEM SI pada 11 April 2022 di Istana, Polisi: Belum Terima Permohonan Kegiatan
Baca juga: Jokowi Ingin BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu Disalurkan Sebelum Lebaran
Baca juga: RESMI Jokowi Umumkan Cuti Bersama Lebaran 2022 dan Hari Libur Nasional Idul Fitri, Cek Aturan Mudik
"Pertama, mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara," ujar Lutfhi, Jumat kemarin.
Kedua, menuntut dan mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.
Ketiga, mendesak dan menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran.
"Tuntutan keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait," kata Lutfhi.
Kelima, mendesak dan menuntut Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.
Tuntutan terakhir, menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye pada sisa masa jabatan.
Tak Menuntut Jokowi Turun jabatan
BEM SI pun membantah kabar yang menyebut aksi mereka adalah untuk menuntut Jokowi mundur dari kursi presiden.
Kabar liar itu sebelumnya muncul di media sosial, dipicu oleh keberadaan poster yang mengatasnamakan BEM SI dan mencantumkan pernyataan "Turunkan Jokowi dan kroninya".
Koordinator BEM SI Kaharuddin memastikan bahwa poster tersebut hoaks.
"Belum ada poster aksi yang kami keluarkan," kata Kaharuddin.