TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Simulasi lalu lintas bagi jalur penyeberangan alternatif yang akan difungsikan, ketika proses perbaikan dan penutupan Jembatan Sambaliung Kabupaten Berau akhirnya dilaksanakan.
Ditemui usai melakukan simulasi, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan bahwa proses simulasi alternatif penyeberangan terbilang cukup lancar.
Walaupun ada beberapa hambatan yang bisa menjadi koreksi kedepan apa yang menjadi kekurangan agar kemudian bisa diperbaiki.
Sehingga nantinya alternatif penyeberangan mulai beroperasi bisa berjalan dengan baik.
“Masih kita temui beberapa kendalam dalam simulasi ini,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (9/10/2022).
Baca juga: Secepatnya Dilakukan Simulasi Penyeberangan, 7 Oktober Perbaikan Jembatan Sambaliung Dimulai
Baca juga: Saat Penutupan Jembatan Sambaliung, Murid SMAN 4 Berau Bisa Numpang di Sekolah Lain di Tanjung Redeb
Baca juga: Jembatan Ditutup Sementara, Perbaikan Jembatan Sambaliung di Berau Akan Dimulai Oktober 2022 Ini
Sri menyebutkan, salah satu kendala ialah landasan pendaratan ramdor Landing Craft Tank (LCT) yang seharusnya diperlebar lagi.
Pasalnya unit LCT tidak dapat diposisikan lurus pada jetty dikarenakan arus sungai yang cukup deras, yang membuat LCT bersandar dalam posisi menyerong atau miring dari jetty nya.
Menurutnya, dengan pengawasan yang baik dan rasa kehati-hatian jalur alternatif penyeberangan ini ia nilai cukup aman digunakan.
Setelah proses simulasi ini, tinggal menunggu pihak dari pemprov kapan akan memulai proses perbaikan Jembatan Sambaliung dan dilakukan penutupan.
“Beberapa kendala akan kita perbaiki. Sisanya tinggal menunggu pemprov memulai pengerjaan perbaikan jembatan dan akses penyeberangan alternatif akan kita mulai buka untuk umum,” tuturnya.
Sri menghimbau kepada masyarakat yang tidak terlalu ada keperluan yang terlalu mendesak sebaiknya bisa menjadwalkan ulang rencana untuk menyeberang.
Untuk unit LCT sendiri pihaknya akan distandby kan selama 24 jam penuh.
“Saat simulasi tadi memang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam sekali menyebrang LCT. Dengan perbaikan-perbaikan lebih lanjut kita pastikan LCT setiap sekali menyebrang tidak membutuhkan waktu yang lebih lama,” terangnya.
Selanjutnya, selain simulasi penyebrangan khusus roda empat pihaknya juga akan mensimulasikan LCT bagi roda dua juga kedepannya.
Dikatakan Sri, sementara ini masih proses penyelesaian jetty bagi penyeberangan roda dua tersebut.