"Saya juga harus mempersiapkan psikologis para pemain," ujar Park.
"Saya pikir pihak berwenang akan melakukan tindakan, jadi saya tidak perlu khawatir," tandasnya.
Di lapangan, Vietnam sejatinya tak perlu takut melawan Indonesia, mengingat tim berjuluk Golden Star punya skuat lebih bagus.
Vietnam memiliki playmaker yang bermain di Ligue 2 Prancis bersama Pau FC, Nguyen Quang Hai, yang pernah membobol Indonesia.
Di tengah Piala AFF 2022, Vietnam juga sekali lagi mengekspor pemain ke Korea Selatan, yaitu Nguyen Van Toan ke Seoul E-Land.
Adapun timnas Indonesia lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A di belakang Thailand.
Pelatih Shin Tae-yong sudah mengingatkan suporter untuk tak bertindak memalukan, lantaran Indonesia juga akan bertandang ke kandang lawan di leg kedua.
Baca juga: Kabar Terbaru Kiper Timnas Indonesia Nadeo Usai Alami Benturan Saat Lawan Filipina di Piala AFF 2022
Sorotan Media Vietnam
Jelang laga tandang, media Vietnam menyoroti sejarah pasang surut skuad Golden Star Warriors merumput di GBK.
Dilansir soha.vn, Vietnam sudah bertanding sebanyak 14 kali di Gelora Bung Karno sejak tahun 1997.
Dari semua pertandingan, catatan kemenangan masih unggul Vietnam.
Dengan tujuh kali menang, dua kali seri, dan lima kali menelan kekalahan.
Stadion megah sepak bola Indonesia berkapasitas 80.000 suporter ini menyaksikan Vietnam meraih perunggu di SEA Games 1997.
Tahun berikutnya, giliran timnas Vietnam menyudahi Piala AFF di peringkat ketiga.
Gelora Bung Karno jadi mimpi buruk bagi timnas Vietnam U23 pada SEA Games 2011.
Golden Star Warriors kalah dari tuan rumah dengan skor 0-2 di babak semifinal.
Spanduk besar bertulisakan 'Selamat tinggal Vietnam' dari suporter Indonesia disorot kamera televisi.
Kini spanduk tersebut akan jadi obsesi para penggawa Vietnam.
Striker Nguyen Van Quyet adalah salah satu saksi hidup skuad mantan pelatih Falko Gotz dalam kekalahan 12 tahun silam.
Van Quyet akan kembali menginjak rumput Gelora Bung karno untuk membayar utang masa lalu.
Tentu bersama tim yang sekarang, ia berharap hasil terbaik dapat dibawa pulang dari leg pertama semifinal Piala AFF ini.
Perubahan yang dibuat oleh Park Hang-seo membuat skuad Vietnam bermain mudah meski bertandang.
Vietnam tercatat mampu mengalahkan tim-tim tuan rumah, baik di Piala AFF dan SEA Games.
Benteng Rajamangala (Thailand), Bukit Jalil (Malaysia), dan stadion Singapura pernah menjadi korban asahan Park Hang-seo.
Kini, giliran Gelora Bung Karno yang akan mereka jajal untuk membalas kekalahan di masa lalu di lapangan yang sama.
Bermain sepak bola di Gelora Bung Karno memang tidak mudah.
Tekanan besar suporter yang menggema di dalam stadion tentu mempengaruhi psikologi tim tamu.
Namun ada PR bagi aparat keamanan dan penyelenggara untuk mengontrol kepadatan suporter.
Bagi pemain, tampil di panggung besar adalah pengalaman yang luar biasa.
Skuad Vietnam bisa membentuk semangat baja dan menyempurnakan diri untuk tampil di depan suporter tim tuan rumah.
Sebelum berangkat ke Jakarta, Park Hang-seo yakin anak asuhnya bisa membungkam timnas Indonesia.
"Sejarah dan statistik sangat bagus, tapi itu faktor yang bisa dipatahkan kapan saja. Sebelum dan sesudah pelatih Shin Tae-yong bekerja di Indonesia, kami bisa mengalahkan mereka. Saya tidak terkalahkan setiap menghadapi Tuan Shin. Lagi pula, Indonesia bukan lawan yang mudah, namun Vietnam cukup kuat untuk menang," jelas Park Hang-seo.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak, Najmul Ula)