Berita Samarinda Terkini
Hasil Tinjauan Kapolresta Kombes Pol Ary Fadli Atas Keberadaan Fuel Terminal Pertamina Samarinda
Kapolres melakukan pengecekan terhadap sarana dan fasilitas Pertamina Patra Niaga di Fuel Terminal termasuk melakukan tinjauan lapangan
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebagai bentuk tanggapan dan pengawasan dari pihak aparat keamanan, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengunjungi Fuel Terminal Samarinda pada Kamis (9/3/2023).
Kedatangan orang nomor satu di Mapolresta Samarinda bersama jajarannya tersebut disambut langsung oleh Fuel Terminal Manager Samarinda, Erik Imam Kasmianto yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai operasional Fuel Terminal.
"Kapolres melakukan pengecekan terhadap sarana dan fasilitas Pertamina Patra Niaga di Fuel Terminal termasuk melakukan tinjauan lapangan kepada masyarakat di sekitar wilayah Depot Samarinda," ujar Erik Imam Kasmianto kepada TribunKaltim.co.
Sementara itu, Kombes Pol Ary Fadli, menyampaikan bahwa komunikasi dan sinergi antara Pertamina dengan masyarakat sekitar sudah berjalan cukup baik.
Baca juga: Kendaraan ODOL di Samarinda tak Bisa Ikut Uji KIR dan Raih Fuel Card
Ia juga memberikan beberapa masukan kepada Pertamina. Seperti pengawasan CCTV diharapkan dapat berintegrasi dengan Kominfo ataupun kepolisian.
"Serta penggunaan peralatan bisa lenih mudah. Bentuk juga posko relawan jika seandainya terjadi keadaan bahaya," tegas Kombes Pol Ary Fadli.

Dalam keterangan pers di lokasi berbeda, Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra mengatakan bahwa permukiman di sekitar Fuel Terminal Samarinda memang sangat dekat bahkan menempel tembok.
Disebutkannya bahwa Fuel Terminal Samarinda sudah berada di wilayah tersebut semenjak tahun 1949 dan pihaknya terus aktif melakukan edukasi kepada masyarakat terkait leberadaannya.
Baca juga: Fuel Card di PPU Resmi Diterapkan, Pengetap Tak Bisa Lagi Ambil Solar Seenaknya di SPBU
"Termasuk telah membentuk tim relawan dari warga sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya," ungkap Arya.
Ia menambahkan, terkait relokasi yang digaungkan oleh Pemerintah Kota Samarinda dan beberapa pihak, dirinya menyampaikan bahwa keputusan tersebut berada di pemerintah dan Pertamina tingkat pusat.
Sebenarnya, jelas Arya, pihaknya telah memiliki lahan berizin di wilayah Palaran, namun proses pengerjaan proyek terminal BBM baru dan sebagainya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pusat.
Sebagai gambaran proses pembuatan terminal BBM baru membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Misalnya terminal BBM Tegal Jawa Tengah yang membutuhkan waktu pengerjaan 5 sampai 6 tahun hingga beroperasi," jelas Arya.
Ia menambahkan, sebagai sub holding Pertamina di bidang Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan khususnya Fuel Terminal Samarinda tentunya tetap memastikan distribusi BBM di wilayah tersebut tetap optimal.
Ia menyebutkan, Fuel Terminal Samarinda melayani sembilan kota dan kabupaten. Yakni Samarinda, Balikpapan, Kukar, Kutim, Kubar, Bontang, Mahakam Hulu, Bulungan (Kaltara) dan Malinau (Kaltara).
"Sehingga keberadaan kami cukup vital. Artinya jika terjadi gangguan terhadap Fuel Terminal Samarinda maka dipastikan akan terjadi gangguan distribusi BBM di ke sembilan wilayah tersebut," pungkas Arya. (*)
Dicecar Mahasiswa, WR III Unmul Irit Bicara Saat Diminta Klarifikasi soal Permintaan Maaf ke Pemprov |
![]() |
---|
Harga Beras SPHP di Gerakan Pangan Murah Samarinda, Penyaluran hingga Oktober |
![]() |
---|
Kapolresta Samarinda Ungkap Motif Pelaku Pembegalan Driver Maxim di Jalan Moeis Hasan |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Terintegrasi 24 Samarinda, Model Pendidikan Inklusif Berasrama Bagi Ekonomi Lemah |
![]() |
---|
Akhirnya Gubernur Rudy Mas'ud Respons Tuntutan Honorer Kaltim: PPPK Kewenangan Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.