Anas menuturkan, saat ini persiapan perpindahan ASN ke IKN terus berjalan.
Pemerintah juga memastikan ada sekitar 16.900 ASN dan aparat TNI serta Polri yang akan pindah ke IKN untuk gelombang pertama.
"Dari semula skenario 15.000, 20.000 (ASN akan pindah), sekarang disepakati 16.900.
Yang mana 11.274 adalah ASN dari 35 kementerian dan lembaga," ungkap Anas.
"Lalu 5.700 dari aparat TNI dan Polri," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengungkapkan, akan ada lebih dari 16.000 abdi negara yang pindah ke IKN untuk tahap pertama.
Menurutnya, mereka yang pindah tersebut diutamakan yang belum menikah atau masih berstatus single.
"Kita perhitungkan 50 persen (dari total yang pindah) yang single dulu yang pindah," ujar Dhony di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (8/3/2023).
Sebab, kata Dhony, jika yang sudah berkeluarga diminta pindah ke IKN maka akan memikirkan soal fasilitas sekolah anak dan lainnya.
Oleh karenanya, saat ini pemerintah sedang membangun hunian untuk para abdi negara tersebut. Hunian dibangun dalam bentuk rumah susun.
Nantinya, para abdi negara tersebut bisa menghuni rumah susun dengan sistem sharing.
"Itu akan sharing jadi kita hitungnya satu unit itu tipe 98 yang paling kecil itu tiga kamar itu bisa sharing," ungkap Dhony. (*)