Ibu Kota Negara

Menhub Jelaskan Rencana Pembangunan Kereta di IKN Nusantara, Dirut KAI Sebut Alasan Belum Terlibat

Editor: Amalia Husnul A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembangunan kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) oleh Wika Gedung (WEGE) di IKN, Jumat (17/3/2023). Menteri Perhubungan jelaskan rencana pembangunan kereta di IKN Nusantara. Dirut PT KAI sebut alasan belum ikut terlibat.

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan rencana pembangunan kereta di IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Pembangunan kereta di IKN Nusantara ini akan melengkapi sistem transportasi di Ibu Kota Negara Indonesia yang baru nanti.

Namun, untuk sementara ini terkait dengan pembangunan kereta di IKN Nusantara, PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI masih belum ikut terlibat.

Menurut Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, KAI baru akan dilibatkan dalam pembangunan setelah pemerintah membangun infrastruktur kereta di IKN.

"Belum, infrastrukturnya pemerintah dulu bangun, nanti kita siapin keretanya, biasanya gitu," ujar Didiek saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/3/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Dia menegaskan, hingga kini PT KAI masih belum melakukan pembicaraan terkait pembangunan kereta di IKN dengan pemerintah.

Dia juga belum dapat memastikan apakah kereta ini berupa kereta layang atau skytrain seperti di Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan rencana pemerintah membangun jalur kereta di IKN Nusantara.

Kereta ini akan menghubungkan Balikpapan dan IKN Nusantara

Untuk menghindari penumpukan prasarana atau redudansi, jalur kereta tidak akan dibangun dari bandara melainkan dari Balikpapan ke IKN lalu keluar sejajar dengan jalan tol.

Baca juga: Meski Ada Proyek IKN Nusantara, Nasib Jembatan Tol Penajam-Balikpapan Tak Jelas

"Mengingat nanti populasi di IKN itu cukup lumayan ya bisa sampai 2 juta, sehingga dari bandara dari Balikpapan menuju IKN kita membuat juga jalan kereta api," ujar Menhub Budi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/3/2023).

Budi Karya Sumadi mengatakan, rencananya kereta di IKN ini akan menggunakan roda karet tanpa masinis atau automated guideway transit (AGT) seperti skytrain yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.

AGT ini sudah banyak digunakan di berbagai negara lain, bahkan ada yang kereta menggunakan rel virtual.

Namun untuk mengimplementasikannya dibutuhkan dana yang besar dan teknologi yang tinggi

"Kami sudah merencanakan (pembangunan kereta api di IKN) itu tidak harus selesai pada 2024," kata dia.

Kapasitas kereta di IKN ini untuk menampung 50 orang per set agar dapat menghasilkan selisih waktu kedatangan dan keberangkatan atau headway kereta menjadi lebih singkat.

Dengan adanya jalur kereta di IKN, maka warga Balikpapan dapat lebih mudah menuju IKN.

Apabila jalur kereta sepanjang 40 kilometer dan dengan kecepatan kereta 80 km/jam, maka waktu tempuh Balikpapan-IKN kurang dari 1 jam.

Potensi Investasi Transportasi di IKN Nusantara

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dibangun di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Baca juga: Kawasan Inti IKN Nusantara Banyak Malaria, 40 Ribu Kelambu Disiapkan Buat Pekerja

Dilansir dari Kompas.com, hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Forum Japan-Indonesia Economic Committee of Keidanren Event di Jepang, Selasa (28/02/2023).

Tujuannya mengajak para pelaku bisnis Jepang untuk bekerja sama dalam pembangunan infrastruktur transportasi di IKN.

Budi mengatakan, pembangunan dan pengembangan IKN ini akan dilakukan dalam lima tahap mulai tahun 2022 sampai dengan 2045.

Sehingga pembangunan infrastruktur di IKN membutuhkan biaya yang besar.

Maka dari itu dibutuhkan pendanaan kreatif non-APBN.

"Seperti melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan skema konsesi, yang melibatkan berbagai pihak baik di dalam maupun luar negeri.

Skema ini menjadi target utama dalam mendanai pembangunan dan pengembangan IKN, " jelas Budi dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kemenhub.

Menurutnya, sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dibangun dan dikembangkan di IKN mencakup sektor darat, perkeretaapian, udara, hingga laut.

Di antaranya sektor darat, pemerintah akan membangun sistem angkutan umum massal berupa Bus Rapid Transit (BRT), autonomous minibus, dan autonomous BRT.

Kemudian di sektor perkeretaapian, akan dibangun kereta api Bandara Sepinggan dari Transit Oriented Development (TOD) Karang Joang hingga IKN sepanjang 47 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Baca juga: Alasan Filosofis Korsel Hibahkan IPA Kapasitas 350 Liter per Detik ke IKN Nusantara

Di sektor transportasi udara, akan dibangun Bandara VVIP IKN, digunakan untuk menerima tamu kenegaraan dan kegiatan pemerintahan, dengan jarak tempuh perjalanan darat 40 km dari istana presiden.

Selanjutnya di sektor laut, akan dibangun pula dermaga wisata dan pelabuhan kontainer di IKN.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah Jepang hingga sejumlah perusahaan yang ada di sana menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di tanah air, khususnya di IKN Nusantara.

Menurutnya rata-rata minat mereka adalah ingin berinvestasi di bidang energi baru terbarukan.

“Yang menjadi perhatian dari Jepang itu di bidang energi, yang mana renewable hal ini dikaitkan dengan zero emission dari industri karbon,” tutur Sri Mulyani saat melakukan dalam konferensi pers di Tokyo Jepang, Selasa (14/2).

Saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang dan juga beberapa pengusaha di sana, Sri Mulyani juga turut mempromosikan dan menjelaskan terkait skenario pembangunan IKN Nusantara.

Termasuk juga menyampaikan terkait fasilitas insentif fiskal yang disediakan pemerintah Indonesia, sehingga nantinya bisa dinikmati investor baik dalam negeri maupun luar negeri.

Menurutnya, pemerintah Jepang juga masih akan meninjau kembali dengan objektif terkait potensi yang ada di IKN Nusantara, sehingga mereka bisa yakin untuk menanamkan modalnya.

“Mereka (pemerintah Jepang) lebih kepada melihat rencana pembangunan dan tentu perusahaan Jepang maupun pemerintah Jepang akan melihat secara oportunistik hal-hal yang mereka suka,” imbuhnya.

Baca juga: IKN Nusantara Rampung, Jakarta Punya Konsep Manfaatkan Aset Pusat yang Ditinggalkan

(*)

Update Ibu Kota Negara

Berita IKN Nusantara

 

Berita Terkini