Menurut Danang, panjang jalan tol yang beroperasi ini tumbuh signifikan dibandingkan pada akhir tahun 2019.

Hingga akhir tahun 2024, ditargetkan akan tersambung 3.196 kilometer jalan tol.

Dengan demikian, sejak tahun 2020-Maret 2023 telah beroperasi tambahannya sepanjang 535,46 kilometer.

"Dan ditargetkan di akhir tahun 2024 akan bertambah lagi sepanjang 1.108 kilometer (target operasi)," sambungnya.

Sebelumnya dikabarkan, Pemerintah akan menerapkan teknologi canggih di ruas jalan tol baru.

Salah satunya di jalan tol menuju Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Teknologi tersebut dikenal dengan nama Multi Lane Free Flow atau MLFF.

Sistem MLFF mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Satellite System (GNSS) di mana pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol akan dideteksi melalui teknologi satelit tersebut.

Untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup menekan tombol start pada aplikasi Cantas sebelum masuk memasuki jalan tol.

Kemudian GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di central system.

Saat perjalanan berakhir dan kendaraan keluar tol, proses map matching berakhir.

Secara otomatis, aplikasi akan mengkalkulasi tarif dan kemudian saldo akan terpotong secara otomatis.

Sebelumnya diberitakan, Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT mengungkapkan seluruh jalan tol baru di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menerapkan sistem pembayaran non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF). (*)