TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Paser Slamet Arief menanggapi peristiwa penembakan di Kantor MUI Jakarta.
Perihal kabar tersebut, pihaknya hanya memperoleh informasi yang tersebar di media sosial.
Hingga kini, Ia juga belum mengetahui pasti terkait motif dari penembakan tersebut.
"Sampai sekarang motifnya belum diketahui, artinya kita tidak tahu yang melakukam penembakan itu masalahnya apa dan tujuan apa, itu belum ketahui," kata Slamet saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co melalui sambungan telepon, Selasa (2/5/2023).
Mengenai kebenaran informasi itu, kata Slamet pihaknya masih perlu melakukan konfirmasi terlebih dulu.
Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Penembakan Kantor MUI, Ngaku Nabi hingga Tuhan, Kabarnya Pelaku Meninggal
Baca juga: Pasca Insiden Penembakan Kantor Pusat MUI, tak Ada Pengamanan Khusus di MUI Kukar
"Takutnya kan jaman sekarang itu sudah banyak kepentingan, terkadang tidak apa-apa dijadikan ada-apa apa, itulah sekarang harus hati-hati kita," tambahnya.
Ditegaskan, menyangkut masalah penembakan dari bagaimanapun dan dari sisi apapun jelas tidaklah baik, terlebih tanpa tujuan.
Slamet menambahkan, kasus tersebut biarlah menjadi ranah pihak yang berwenang dalam melakukan pengungkapan.
"Itu sudah ada bagiannya sendiri untuk menangani, sehingga bisa menelusuri sampai ditemukan nanti pokok permasalahannya," bebernya.
Jika permasalah tersebut benar adanya, biarlah diselesaikan oleh pihak berwenang terlebih dulu.
"Kita kan belum tahu, yang lapis bawah ini belum tau apa yang menjadi pokok permasalahannya," ujarnya.
Slamet menegaskan, MUI Kabupaten Paser juga tidak akan langsung mengecam perihal penembakan yang terjadi.
Menurutnya, segala sesuatu yang terjadi harus terlebih dahulu dipelajari kebenaran dan motifnya.
Baca juga: Pasca Insiden Penembakan Kantor Pusat MUI, tak Ada Pengamanan Khusus di MUI Kukar
"Sehingga nanti ketika menyampaikan penegasan itu sesuai dengan keadaannya, kalau kami seperti itu agar tidak salah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat," tandasnya.
Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan MUI yang ada di Kaltim mengenai peristiwa tersebut. (*)