Berita Balikpapan Terkini

Warga Binaan Lapas Balikpapan Dibekali Beragam Keterampilan, Jadi Modal Selepas Hirup Udara Bebas

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah
Editor: Aris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Binaan Lapas Balikpapan memproduksi roti meski dengan keterbatasan sarana prasarana, Rabu (3/5/2023). HO/LAPAS BALIKPAPAN

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menengok kreatifitas warga binaan Lapas Kelas IIA Balikpapan saat memproduksi roti dari berbagai varian, Rabu (3/5/2023). Baik dari segi rasa hingga jenisnya.

Antar warga binaan saling membahu memproduksi roti sebelum kemudian dipasarkan dalam skala yang luas, semisal dalam lingkup Kota Balikpapan.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Balikpapan Krestyarto menerangkan bahwa roti itu hasil karya tangan terlatih warga binaan yang sebelumnya telah diberi pelatihan khusus.

Pelatihan tersebut, kata dia, menjadi salah satu perwujudan fungsi pembinaan yang efektif. Terutama dalam hal kemandirian.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Sebut Persiapan Teknis MTQ ke-44 Provinsi Kaltim Capai 80 Persen

"Pembinaan kemandirian di Lapas Balikpapan utamanya dilaksanakan secara terprogram dan terencana sesuai dengan dukungan sarana dan prasarana," jelas Krestyarto, Rabu (3/5/2023).

Dia mengakui, ada keterbatasan sarana dan prasarana serta anggaran. Namun baginya itu menjadi tantangan tersendiri untuk tetap merealisasikan program.

Krestyarto berharap kegiatan pembinaan ini dapat memberikan bekal keterampilan bagi WBP.

"Sehingga setelah selesai menjalani masa pidana, hasil pelatihannya bisa menjadi bekal hidup di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.

Kemudian juga tak kalah unggul saat bersaing dalam bursa tenaga kerja.

Baca juga: Tekan Angka Pernikahan Dini, Pengadilan Agama Sangatta Lakukan MoU dengan Dinkes Kutim

"Dan lebih jauh, keterampilan ini dapat membuka lapangan kerja di masa mendatang," harap Krestyarto.

Kepala Lapas Balikpapan Pujiono Slamet menambahkan, selain memproduksi Roti, di Lapas Balikpapan juga memiliki kolam pembesaran ikan air tawar, diantaranya ikan lele dan ikan patin.

Menurut Pujiono, saat ini bukan hanya sekedar sebagai sarana pembinaan kemandirian kepada warga binaan saja.

"Tapi ternyata telah merambah luas di masyarakat sebagai tempat kegiatan kunjungan pembelajaran sekolah sekolah usia dini yang ingin mengenal lebih dekat tentang dunia budidaya perikanan," paparnya.

Pemasyarakatan yang memiliki tujuan reintegrasi sosial atau pulihnya hubungan hidup.

"Kehidupan dan penghidupan WBP menjadi fokus Lapas Balikpapan agar menjadi lebih pasti untuk kami buktikan," tukas Pujiono. (*)

Berita Terkini