Balita Positif Narkoba

Nafsu Makan dan Waktu Tidur Sudah Normal, Berat Badan Balita Positif Narkoba di Samarinda Naik 4 Kg

Penulis: Rita Lavenia
Editor: Mathias Masan Ola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers oleh Kepala Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah, Kota Samarinda Kombes Pol Sutarso didampingi tim dokter ahli dan spesialis terkait perkembangan terkini balita N dan ibunya pasca direhabilitasi, Rabu (21/6/2023). TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Balita usia tiga tahun di Samarinda yang dinyatakan positif narkoba kini dinyatakan pulih atau kembali normal. Nafsu makan dan waktu tidur sudah kembali seperti sebelum terpapar.

Selain pulih, N balita laki-laki ini juga mencatat kenaikan angka berat badannya.

Berat badan N naik hingga 4,3 kilogram.

Dengan begitu N dinyatakan sudah sehat dan boleh pulang ke rumah.

Baca juga: Terbaru! Kondisi Balita Positif Narkoba di Samarinda, Hasil Tes Urine Sudah Keluar, Begini Hasilnya

Sebelumnya N menjalani rehabilitasi selama 9 hari.

N, balita laki-laki yang sempat dinyatakan positif narkoba setelah mengonsumsi air bercampur sabu yang diberikan oleh tetangganya kini sudah dinyatakan sehat dan siap kembali ke lingkungan sosial.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Kota Samarinda, Kombes Pol Sutarso dalam konferensi persnya, Rabu (21/6/2023).

Didampingi tim tenaga medis ahli yakni Dokter M. Murdiansyah selaku Penanggung Jawab klinik Balai Rehabilitasi BNN dan Psikolog Klinis Niki Mijilputri, Kombes Pol Sutarso menjelaskan bahwa perkembangan terkini bocah berusia tiga tahun itu sudah jauh membaik.

Dijelaskannya kini waktu tidur N sudah kembali normal sama seperti sebelum terpapar zat Metamfetamina atau sabu-sabu.

Nafsu makan N juga sudah kembali.

Bahkan bebernya berat badan balita tersebut kini telah bertambah.

"Dari berat 11,4 kilogram, naik 4,3 kilogram. Jadi saat ini berat badannya sudah 15,7 kilogram," sebutnya.

Baca juga: Kabar Terkini Balita Positif Narkoba Samarinda, Cek Kondisi Terakhir, BNN Lakukan Ini Selama 2 Pekan

Ia menjelaskan, selama proses asesmen dan observasi tim Psikolog Klinis menerapkan tiga terapi bagi N.

Pertama terapi gizi. Dimana selain memperhatikan empat sehat lima sempurna, tim dokter juga memberikan asupan vitamin dan suplemen penunjang.

Lalu kedua ada terapi bermain untuk melihat tingkat tumbuh kembang balita N.

Lalu ketiga ada terapi seni.

Sama seperti bermain, pengobatan dengan menggambar dan mewarnai itu berfungsi untuk melihat tumbuh kembang dan kecerdasan sang anak.

"Memang hasilnya clien ini tiga tahun, tapi motoriknya seperti dua tahun. Oleh sebab itu kami memberikan beberapa treatitmen untuk meningkatkan motorik halusnya. Di luar itu semua tumbuh kembangnya stabil," jelasnya.

Baca juga: Kondisinya Kini Memprihatikan, 7 Fakta Balita Positif Narkoba di Samarinda, Ibu Sempat Curhat di FB

Selain fisik dan psikis, tim dokter juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk darah N.

Hasilnya tak ada gangguan kesehatan yang perlu dikhawatirkan terhadap N.

Selain untuk N, balai rehabilitasi juga memberikan pendampingan psikis bagi Amelia (32) atau ibu dari balita tersebut.

Dikatakannya bahwa awalnya ibu dari balita N tersebut memiliki emosi yang kurang stabil.

Namun setelah diterapi dan konseling individu, orangtua tunggal dari N itupun kini sudah lebih lapang dan pulih.

"Jadi kami nyatakan saat ini balita N dan ibunya tersebut sudah layak kembali ke lingkungan sosial untuk menjalani kehidupan normal," ucapnya menegaskan. (*)

Berita Terkini