TRIBUNKALTIM.CO - Makam Pangeran Diponegoro menjadi bahasan setelah usulan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk memindahkannya dari Makassar ke kampung halamannya, Yogyakarta.
Menhan, Prabowo Subianto menyampikan keinginannya memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke Yogyakarta ini dalam Rakernas XVI APEKSI.
Namun usulan Prabowo Subianto memindahkan makam Pangeran Diponegoro ini ditolak pihak keluarga dan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam sambutanny di Rakernas XVI APEKSI tersebut, Prabowo menyampaikan izin, khususnya kepada masyarakat Sulsel untuk pemindahan makam tersebut.
"Di sini, di kota ini, ada makam Pangeran Diponegoro. Yang dibuang dari daerah asalnya. Tak ada salahnya kita berpikir. Tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan.
Apa tidak ada baiknya, kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya. Dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan, kita kembalikan beliau ke kampung halamannya sendiri," kata Prabowo seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Penolakan Keluarga dan Sultan Hamengku Buwono X
Cucu generasi kelima Pangeran Diponegoro, Raden Hamzah Diponegoro mengaku rencana Prabowo untuk memidahkan makam kakeknya tidak mungkin terjadi.
Sebab, kata Raden, sebelum Pangeran Diponegoro wafat sudah berpesan agar dimakamkan di Kota Makassar.
"Karena amanahnya beliau dan sudah berpesan. Jadi tidak mungkin lah karena sudah wangsit atau amanah beliau.
Jauh sebelum beliau menghembuskan napas, beliau sudah wakafkan dirinya (untuk dimakamkan di Makassar)," kata Raden Hamzah saat ditemui KOMPAS.com di Makam Diponegoro, Jumat (14/7/2023).
Secara pribadi Raden mengaku tak masalah tapi pemindahan makam tersebut akan sangat sulit terealisasi.
Baca juga: Leluhur Prabowo Subianto Seorang Ksatria, Capres Gerindra Keturunan Panglima Laskar Diponegoro
"Kalau secara pribadi tidak masalah tapi kan kita bicara sakral dan amanah.
Saya tidak bisa egois juga. Apalagi selain Pangeran Diponegoro di sini juga ada istri dan putra putrinya (dimakamkan)," ucap Raden yang juga merupakan penanggung jawab makam Diponegoro.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai pemindahan makam Pangeran Diponegoro tidak perlu dilakukan.