TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Isu muncul tentang dugaan keterlibatan oknum TNI dalam tambang ilegal di Kalimantan Timur.
Pada Selasa 15 Agustus 2023, sebuah media online menuliskan bahwa ketua salah satu Persatuan Wartawan melaporkan hal ini kepada Presiden Jokowi dan Kasad Dudung Abdurrachman berjanji akan tindakan tegas.
Berita tersebut menyebutkan bahwa oknum TNI terlibat dalam tambang ilegal di Kaltim, daerah kaya sumber daya alam.
Narasumber dalam berita itu, menggunakan kata "parah" untuk menggambarkan situasi tambang Kaltim, menuding banyak oknum TNI terlibat.
Baca juga: Kabar Oknum TNI Bekingi Tambang Ilegal di Kaltim, Pomdam VI Mulawarman Klaim Belum Ada Temuan
Kapendam VI/Mulawarman, Kolonel Arm Kukuh Dwi Antono, menganggap pemberitaan tersebut sudah mencoreng organisasi TNI.
Dia memberikan klarifikasi bahwa belum ada informasi terkait hal ini di Kodam VI/Mulawarman.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Danpomdam VI/Mulawarman, dan sampai saat ini, belum ada indikasi oknum TNI yang terlibat dengan aktivitas tambang ilegal di wilayah Kaltim," ucap Kukuh, Jumat (18/8/2023).
Namun begitu, Kapendam dan Danpomdam VI/Mulawarman akan menyelidiki informasi tersebut dan mengambil langkah sesuai.
Baca juga: Lingkar Tambang Ilegal di IKN Nusantara, Polda Kaltim dan Badan Otorita Buat Satgas Terpadu
"Namun akan tetap kami dalami, dan yang pasti, bila ada yang terlibat, akan kami proses sesuai hukum yang berlaku," tegas Kukuh.
Belum Ada Temuan
Berita sebelumnya. Beredar tautan pemberitaan di salah satu situs pemberitaan daring (online) yang menyebutkan adanya oknum TNI membekingi tambang ilegal.
Dalam pemberitaan yang terbit pada Selasa 15 Agustus 2023 tersebut dituliskan bahwa oknum TNI membekingi aktivitas tambang ilegal di Kalimantan Timur.
"Kaltim Parah, Di Duga Oknum TNI Beck Up Tambang Ilegal, Ketum Persatuan Wartawan: Saya Sudah Lapor Presiden dan Kasad Dudung Janji Pecat Anggota," disadur dari judul berita itu.
Baca juga: Polres Berau Amankan 5 Orang Kasus Tambang Ilegal di Kelurahan Bedungun
Salah seorang narasumber yang dikutip pada berita itu, menggunakan istilah "agak parah" untuk menggambarkan kondisi tambang ilegal di Kalimantan Timur.
Masih dari narasumber yang sama, menuding mulai banyak oknum TNI yang terlibat dalam membekingi aktivitas pelanggaran itu.
Di akhir berita, media tersebut mengutip pernyataan dari KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang tak segan menindak anggota jika terbukti terlibat.
Namun belum diketahui secara spesifik, oknum TNI serta lokasi tambang yang dimaksud dalam berita tersebut.
Tidak Ada Informasi
Dimintai tanggapannya, Danpomdam VI/Mulawarman, Kolonel CPM Johny Paul Johannes Pelupessy menyakinkan bahwa tidak ada informasi oknum TNI sebagaimana dikutip dalam berita tersebut.
"Sementara belum ada (oknum TNI bekingi tambang ilegal)," singkat Johny kepada TribunKaltim.co, Rabu (16/8/2023).
Namun begitu, dirinya memastikan akan mendalami informasi yang disampaikan dalam berita itu.
Johny pun memastikan tidak tinggal diam jika ditemukan adanya anggota yang nekat membekingi tambang ilegal.
"Akan kita dalami. Perintah pimpinan sudah jelas, yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas Johny.
(*)