TRIBUNKALTIM.CO - Asap hitam mengepul di kawasan Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sekitar pukul 09.00 wita, Sabtu (9/9).
Gedung yang bertuliskan Gudang Induk menjadi asal dari asap hitam tersebut.
Pantauan TribunKaltim.co, kebakaran menyasar bangunan berwarna hijau.
Terlihat api dibarengi asap pekat kehitaman membumbung. Tepat di sebelah kanan gudang itu, berdiri gedung bertuliskan "Fasilitas
Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun".
Baca juga: Saksi Saat Sebelum Terjadinya Kebakaran di Gudang RSKD Balikpapan Diperiksa Polisi
Di sekitarnya sejumlah serakan berkas dan barang rumah sakit seperti lemari hingga dinding pembatas.
Empat mobil pemadam kebakaran terparkir tepat di depan dua gedung tersebut.
Sementara petugas pemadam kebakaran kota Balikpapan dibantu relawan terus melakukan pemadaman dan pendinginan.
"Kita lakukan pendinginan sekaligus blokade agar (gedung di limbah berbahaya) itu tidak terbakar," jelas Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Usman Ali di lokasi kejadian.
Terlihat pula pihak rumah sakit membagikan masker untuk para petugas, juga beberapa warga dan relawan yang berada di sekitar lokasi kebakaran.
15 Unit Pemadam
Api yang membakar Gudang Induk RSKD Balikpapan akhirnya berhasil dipadamkan dalam waktu lebih dari 2 jam.
Setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan mengerahkan sekitar 15 unit damkar, untuk melakukan pemadaman gudang yang berada di area belakang RSKD tersebut.
Selain itu, turut andil pula beberapa pihak seperti PHM, Brimob, Polda Kaltim, serta sejumlah relawan untuk ikut membantu pemadaman api.
Usman Ali mengatakan, gudang itu berisi perlengkapan rumah sakit yang berbahan mudah terbakar.
Seperti kasur, obat-obatan, dan lain-lain.
"Apinya cukup besar. Di mana gudang ini full dengan barang- barang yang mudah terbakar. Sehingga cukup lama dipadamkan," ujarnya.
Kebakaran ini tak menimbulkan korban jiwa.
Hingga pukul 13.00 wita, petugas pemadam kebakaran masih terus melakukan upaya blokade pendinginan.
Usman membeberkan, kebakaran itu diduga akibat pembakaran sampah yang dilakukan petugas rumah sakit tepat di belakang gudang induk.
Angin membuat api merambat, sehingga menyasar gedung bewarna hijau tersebut.
Lebih lanjut, Usman mengatakan, sebenarnya lokasi pembakaran sampah itu telah memenuhi standar.
Untuk itu, imbuhnya, penyelidikan masih terus dilakukan.
"Kita belum bisa memastikan. Masih dilidik dari pihak berwajib. Tapi lokasi pembakaran sampah sesuai standar. Cuman mereka masih proses pembangunan. Jadi ada beberapa gudang yang tidak permanen," katanya.
Baca juga: Gedung Induk RSKD Balikpapan Terbakar, Ternyata Tempat Arsip dan Alkes
Bakar Sampah
Soal dugaan asal muasal api juga diungkap oleh Direktur RSKD Balikpapan, Edy Iskandar.
Ia menerangkan insiden kebakaran ini bermula dari pembakaran sampah di belakang gedung induk oleh petugas rumah sakit.
Dijabarkan Edy, titik awal munculnya api sekitar pukul 09.00 wita, dan tepat pukul 10.50 wita petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
Pihaknya memutuskan untuk memanggil petugas pemadam kebarakan lantaran petugas rumah sakit tidak sanggup memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (apar) rumah sakit.
"Investigasi kami sementara, api ini disinyalir dari pembakaran sampah kering. Karena di belakang gudang memang ada tempat pembakaran sampah. Sekitar (gudang induk) merupakan daerah kering, sehingga api merembet karena kebetulan angin juga kencang," ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya akan berkoodinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
Polisi Selidiki
Polisi akan menyelidiki insiden kebakaran yang menghanguskan Gedung Induk di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (9/9).
Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani mengatakan akan ada langkah olah tempat kejadian perkara (TKP).
Penyelidikan dilakukan oleh Satuan Reskrim Polresta Balikpapan melalui Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis).
"Jadi setelah pendinginan (selesai), kita lakukan police line TKP. Setelah itu, baru Tm Inafis akan bekerja untuk olah TKP," ungkap AKP Bitab Riyani.
Menurutnya, penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi sebelum insiden kebakaran terjadi.
"Ada beberapa saksi yang kita periksa di TKP, karena dia bekerja pada saat sebelum terjadi kebakaran langsung. Saksi bekerja di dalam, kemudian pada saat api muncul, dia (saksi) langsung berusaha mengeluarkan (barang-barang) yang ada di dalam gudang (induk)," kata AKP Bitab Riyani.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Hari Ini di Berbas Pantai Bontang, Sementara 3 Rumah Terbakar
Tak Ganggu Perawatan Pasien
Direktur DIREKTUR Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Edy Iskandar memastikan pelayanan medis di RSKD tidak terdampak ke ruang inap pasien akibat kebakaran Gudang Induk, Sabtu (9/9).
Meskipun api yang berkobar dalam insiden kebakaran ini, lantas menciptakan kepulan asap panas yang menghitam pekat.
"Fasilitas pelayanan dan pasien tidak terdampak, karena kebetulan ruang rawat inap pakai AC dan jendela juga terkunci. Jadi kita pastikan tidak mengganggu pasien, demikian operasional RS yang juga masih berjalan normal," katanya.
Pantauan TribunKaltim.co sebelumnya, api berkobar dengan iringan kepulan asap panas yang menghitam pekat.
"(Kepulan asap) ini kemungkinan banyak barang (dalam gudang) yang berbahan karet dan plastik," ungkap Edy.
Edy mengatakan gudang induk ini merupakan tempat dari penyimpanan barang dan penyediaan barang sementara di RSKD Balikpapan.
Ia menerangkan, bangunan induk ini turut menyimpan arsip rumah sakit, alat kesehatan (alkes), barang bekas maupun sediaan barang yang akan dipakai lagi.
"Ada barang bekas, barang-barang yang akan digunakan untuk rumah sakit seperti AC, gas elpigi, filter dan lain sebagainya,"
katanya.
Namun demikian, ia menegaskan, seluruh arsip di Gudang Induk tersebut tak tersentuh api lantaran memiliki ruang penyimpanan tersendiri.
"Alkes dalam kondisi aman karena sudah diselamatkan lebih dulu oleh petugas. Ada microwave untuk pembakaran sampah dan belasan tabung gas (untuk mesin pembakar sampah) juga lebih dulu diselamatkan," imbuhnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS