TRIBUNKALTIM.CO - Hubungan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, memanas.
Terbaru, DPW PKB Sulawesi Selatan mengusulkan agar Yaqut dipecat dari partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ini.
Sebelumnya, Yaqut yang merupakan Ketua GP Ansor ini menyampaikan pernyataan agar jangan memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai politik identitas.
Contohnya, kata Yaqut, seperti terjadi di Pilgub DKI 2007 dan Pilpres 2019.
Sontak pernyataan ini membuat berang pengurus PKB.
Baca juga: Terbongkar, Ernie Terima Gaji Buta Puluhan Juta Perbulan, Cara Rafael Alun Kumpulkan Harta Terkuak
Diketahui, Cak Imin digandeng Anies Baswedan sebagai cawapres.
Sementara, Anies Baswedan merupakan pemenang di Pilgub DKI 2017.
Terbaru, PKB Sulsel mengusulkan pencabutan status kader untuk Menag Yaqut.
PKB Sulawesi Selatan menilai bahwa pendisiplinan tegas diperlukan, bahkan hingga mengusulkan agar Yaqut dipecat dari keanggotaan kader PKB.
Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, mengungkapkan kekhawatirannya atas pernyataan Yaqut yang mencampuradukkan isu politik dan agama.
Azhar menekankan bahwa sebagai Menteri Agama, Yaqut harus mampu mengayomi seluruh komunitas agama, tanpa memihak atau mengeluarkan pernyataan yang berpotensi memicu kontroversi.
Azhar menyarankan agar Yaqut lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat publik.
Dan jika memungkinkan, melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Dalam pandangannya, Yaqut telah beberapa kali menyampaikan pernyataan yang bersifat tendensius dan telah kehilangan kapasitas sebagai Menteri Agama.
Hal ini, menurut Azhar, telah mengubah Yaqut dari seorang Menteri Agama menjadi seorang juru bicara pihak tertentu.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Sulsel juga menekankan bahwa sebagai kader PKB yang menjabat sebagai Menteri Agama, Yaqut memiliki tanggung jawab untuk memelihara kerukunan di tengah umat.
Partai memberikan kesempatan kepada kader untuk melayani bangsa, dan dalam hal ini, Azhar menekankan pentingnya sikap yang lebih sopan dan bijaksana dari seorang Menteri Agama.
PKB sendiri telah mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan tindakan disipliner terhadap Yaqut, dan mengingatkan bahwa sebagai pejabat publik, Yaqut harus berhati-hati dengan pernyataan yang dikeluarkannya agar tidak menimbulkan spekulasi dan kontroversi di masyarakat.
Baca juga: Jokowi Bongkar Ada ASN yang Tak Senang Pindah ke IKN Nusantara, Jiwa Pionir Demi Indonesiasentris
Respon Menag
PKB akan memberikan sanksi pendisiplinan terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Yaqut yang merupakan kader PKB dinilai tak menjalankan kebijakan partai.
Namun, Yaqut Cholil Qoumas tak tinggal diam akan diberi sanksi.
Yaqut Cholil Qoumas mempertanyakan rencana Partai Kebangkitan Bangsa yang hendak mendisiplinkannya buntut pernyataan "Jangan memilih pemimpin hanya karena wajahnya tampan dan mulutnya manis".
Yaqut mengatakan dia juga merupakan pengurus di partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ini.
Sehingga dia bertanya siapa yang berhak memanggilnya.
"Pengurus yang mana dulu? Siapa yang berhak?
Saya ini salah satu pengurus ini, masa saya panggil diri saya sendiri," ujar Yaqut saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Menurut Yaqut, dia menduduki salah satu jabatan ketua di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.
Namun, dia mengaku belum tahu apakah struktur di PKB sudah direvisi atau belum.
Yang pasti, hingga saat ini, Yaqut belum menerima panggilan dari PKB terkait ucapannya itu.
Jika yang melakukan pemanggilan adalah dari Dewan Syura PKB, Yaqut menegaskan dirinya sangat menghormati para kiai.
"(Kalau) Dewan Syura ya saya taat kepada kiai," ucap dia.
Sementara itu, Yaqut menekankan setiap partai pasti memiliki AD/ART-nya masing-masing, termasuk PKB.
Yaqut mengklaim pernyataannya itu dia lontarkan demi mencerdaskan masyarakat.
Akan tetapi, jika dianggap salah, maka dia siap dipanggil partai.
"Kalau saya mengajak masyarakat untuk rasional mengajak rakyat untuk memilih dengan cara cerdas itu dianggap kesalahan, ya monggo begitu loh," imbuh Yaqut.
Baca juga: Akhirnya Firli Bahuri Jawab Tuduhan Peras Syahrul Yasin Limpo, Angka Pemerasan Capai Rp 11,4 T
Sikap PKB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi kelakar dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut jangan memilih pemimpin karena wajahnya ganteng dan mulutnya manis.
Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, pernyataan dari seorang Menag tersebut sejatinya tidak patut diungkapkan.
Sebab, dia menilai, pernyataan Menag Yaqut layaknya seorang buzzer dan seperti provokator.
Dia pun mempertanyakan alasan Yaqut yang merupakan seorang Menteri Agama sampai melontarkan pernyataan demikian.
"Ini untuk apa mengeluarkan begitu?
Buang-buang statement menurut saya, buang-buang omongan yang nggak perlu.
Ini kan omongan pinggir jalan, omongan buzzer, omongan provokator yang seperti itu," kata Jazilul saat dimintai tanggapannya, Minggu (1/10/2023).
Politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu meminta agar Menag Yaqut untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan.
Apalagi, Yaqut merupakan pejabat publik dan merupakan pembantu Presiden Jokowi yang memperoleh gaji dari rakyat dan seharusnya menciptakan keharmonisan jelang Pemilu 2024 ini.
"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni.
Bukan untuk mengeluarkan statement statement yang nggak perlu," kata Gus Jazil.
Dia juga mengatakan, apa yang diungkapkan oleh Menag Yaqut ini telah mengesampingkan apa yang sejatinya diserukan oleh Presiden Jokowi.
Kata dia, Presiden Jokowi sudah kerap menyerukan politik sejuk dan damai, jangan sampai justru dirusak oleh pernyataan seorang menterinya.
"Apalagi menjadi pembantu presiden.
Presiden sudah bolak balik bilang kita jaga persatuan, jangan ada politik pecah belah, jangan bikin hoaks, ini hoaks kok dari negara, ini hoaks kok mulai dari menteri agama yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama.
Saya pikir itu tidak pantas," tukas dia.
Sementara itu, Bacawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hanya tersenyum merespons pernyataan Yaqut Cholil Qoumas.
"Ah itu omongan buzzer, hahahahahaha," ujar Cak Imin.
Baca juga: Profil/Biodata Syahrul Yasin Limpo yang Dikabarkan Mundur dari Menteri Pertanian, dari Partai Mana?
Menag Yaqut sebelumnya mengingatkan umat Buddha agar melihat rekam jejak calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Yaqut mengingatkan jangan memilih pemimpin secara asal-asalan.
Hal itu disampaikan Yaqut dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah.
Yaqut mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik.
Yaqut lalu mengungkit Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.
"Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik.
Kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta, kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," kata Yaqut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Pasang Badan untuk Anies Baswedan, Azhar Arsyad Mendesak PKB Pecat Menag Yaqut sebagai Kader