TRIBUNKALTIM.CO - Tangis haru keluarga pecah saat jenazah Pratu Sandy Primadana tiba di rumah duka di Perumahan Korem 611 ASN di Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Sabtu (2/12/2023).
Prajurit TNI asal Kutai Kartanegara ini gugur dalam kontak senjata di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Di rumah duka, pelayat mulai berdatangan usai mendengar kabar kedatangan jenazah Pratu Sandy.
Dari pantauan Tribun Kaltim, karangan bunga sebagai ucapan bela sungkawa juga nampak berjejer.
Baca juga: Pratu Sandy Primadana Gugur 18 Hari Jelang Ulang Tahun Usai Kontak Senjata dengan KKB
Idrus, Paman Pratu Sandy, dengan mata berkaca-kaca bercerita kenangan terakhirnya dengan almarhum.
"Pak saya mau berangkat tugas, doakan ya. Desember nanti saya selesai tugas, bapak sama orangtua saya nanti saya bawa ke Jawa ya. Saya mau menikah, calon saya anak yatim piatu," kata Idrus menirukan perkataan Sandy, saat ditemui di rumah duka.
Ucapan Pratu Sandy itu masih diingat jelas oleh Idrus. Tak menyangka dan seolah tak percaya, namun niat Pratu Sandy itu rupanya sebuah pesan terakhir kepada Idrus dan juga keluarga.
"Almarhum memang dekat dengan saya, sudah seperti anak sendiri. Orangnya baik dan sabar," ucap Idrus.
Idrus pun masih tak percaya dan sesekali terisak ketika mengingat pembicaraan almarhum sewaktu pulang cuti dan kembali berangkat untuk tugas beberapa waktu lalu itu.
Saat itu, Sandy mengatakan kepada Idrus kalau dirinya berencana membawa kedua orangtuanya untuk tinggal di Pulau Jawa setelah tugasnya berakhir di bulan Desember 2023 ini.
"Ini yang masih saya ingat dan membuat sedih ingin menangis," ucapnya terbata-bata.
Pratu Sandy, prajurit TNI Satgas Pamtas Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Rider 411/Pandawa asal Kutai Kartanegara ini gugur dalam tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pratu Sandy menjadi satu dari dua prajurit TNI yang gugur setelah diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Kamis (30/11) sore lalu.
Diduga penyerangnya adalah KKB Kodap III Ndugama.
Idrus mengatakan, kepastian kabar kemenakannya menjadi salah satu prajurit yang gugur diterima keluarga pada Kamis (30/11) menjelang maghrib.