TRIBUNKALTIM.CO - Warga Subang digemparkan oleh kasus kriminal melibatkan oknum polisi.
Seorang pelajar dikabarkan tewas usai dianiaya oleh oknum polisi.
Berikut fakta baru oknum polisi pukul pelajar SMK hingga tewas di Subang.
Belakangan diketahui korban membawa sajam hendak tawuran.
Saat dilakukan pemeriksaan korban tak kooperatif, oknum polisi yang diduga dalam pengaruh alkohol melayangkan pukulan ke wajah korban.
Baca juga: Kronologi Kasus Subang, Yosef Pakai 2 Senjata untuk Bunuh Tuti dan Amalia, Cekcok Uang Rp30 Juta
Baca juga: Yosef Tuding Yoris Terlibat di Kasus Subang, Disebut Kemudikan Alphard yang Bawa Jasad Korban
Baca juga: Terbaru! Live Streaming Rekonstruksi Kasus Subang Hari Ini 2023, Reka Adegan Pembunuhan Ibu dan Anak
Saat ini oknum Polsek Pusakanagara, Subang, Jawa Barat ditahan usai menganiaya pelajar SMK hingga tewas.
Pelaku sempat mengamankan korban yang hendak tawuran dan membawa senjata tajam.
Korban yang bernama Adlyan Waher (16) dianggap tak kooperatif ketika diperiksa sehingga pelaku emosi.
Kasatreskrim Polres Subang Iptu Herman Saputra mengatakan 7 saksi telah diperiksa untuk mengetahui kronologi dan penyebab penganiayaan.
Kasus ini terjadi di desa Gempol Kecamatan Pusakanagara Subang pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
"Sementara pelaku oknum anggota Polri sudah kita tahan di Sel Tahanan Propam Polres Subang," kata Iptu Herman Saputra, Rabu(6/12/2023)
Berdasarkan pengakuan pelaku, oknum anggota Polsek Pusakanagara tersebut melakukan pemukulan sebanyak 4 kali di bagian wajah.
"Pelaku mengaku memukul korban 4 kali karena korban saat ditanya tak kooperatif, sehingga pelaku kesal," tandasnya.
Baca juga: Sebab Jeda Waktu Tuti dan Amel Tewas Begitu Lama? 6 Misteri Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Sementara itu, disinggung pelaku dalam keadaan terpengaruh alkohol saat melakukan penganiayaan, penyidik masih melakukan penyelidikan.
"Kita masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan pelaku," ucapnya