TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.
Belum lama ini, Gibran Rakabuming susul Ganjar Pranowo kampanye Pilpres 2024 ke IKN Nusantara.
Sebelumnya capres nomor urut 3 yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo telah berkampanye juga ke IKN Nusantara.
Dimintai respon, Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo sebut banyak yang selalu ikut dirinya.
Baca juga: Profil Siti Atiqoh, Istri Ganjar Pranowo All In Bantu Capres PDIP Kampanye Politik di Pilpres 2024
Baca juga: Smart Farming di IKN Nusantara, 14 Hektare Mulai Ditanami untuk Ketahanan Pangan
Baca juga: Terjawab Apakah IKN Nusantara Kekurangan Dana? OIKN Berencana Terbitkan Surat Utang alias Obligasi
Bagaimana respon Ganjar setelah Gibran juga menyusul ke IKN Nusantara?
Diketahui, Ganjar sudah lebih dulu melakukan safari politik ke IKN Nusantara sebelum Gibran.
Disinggung mengenai kunjungan Gibran yang menyusul Ganjar ke IKN Nusantara mengikuti perjalanan safari politiknya, capres PDIP menanggapi santai.
Senin (18/12/2023), Ganjar saat berkampanye di Wonosobo, Jawa Tengah mengatakan, "Ya, ada banyak orang yang selalu ikut saya."
Meskipun demikian, politikus PDI Perjuangan itu menyatakan bahwa ia adalah sosok pertama yang melakukan safari politik ke IKN.
Sehingga, Ganjar berkelakar bahwa dirinya masih paling autentik.
"Jadi, saya masih paling autentik kan," kata Ganjar seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Gibran Kampanye ke IKN Setelah Dirinya, Ganjar: Saya Paling Otentik.
Gibran sendiri mengunjungi IKN saat mengadakan rangkaian kunjungan ke Kalimantan Timur, Sabtu (16/12) lalu.
Putra Presiden RI Joko Widodo itu mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki ke IKN.
Kedatangan Gibran disambut oleh masyarakat setempat dan cawapres Prabowo Subianto itu diangkat menjadi warga kehormatan Dayak.
Gibran dipakaikan pakaian adat dayak, lengkap dengan beluko (topi mahkota kebesaran Dayak Kenya), kalung manik, dan mandau.
Sementara itu, Ganjar Pranowo telah mengunjungi IKN pada 7 Desember lalu.
Saat berkunjung ke IKN, eks gubernur Jawa Tengah itu berjanji akan melanjutkan proyek ibu kota baru tersebut
Baca juga: Respon Ganjar setelah Gibran Menyusul Kunjungi IKN Nusantara, Capres PDIP: Banyak yang Ikuti Saya
Bukan Sekali
Fenomena ini bukan terjadi sekali.
Sebelumnya, Kunjungan Ganjar ke Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan juga berdekatan dengan momen kedatangan Gibran.
Ganjar berkunjung ke daerah itu pada 25 November, sedangkan Gibran mendatangi daerah itu pada 26 November.
Tak hanya Gibran, momen kunker Presiden Jokowi juga terpantau berdekatan dengan jadwal kampanye capres Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu.
Salah satu momen kunker yang berdekatan terjadi saat Ganjar berkampanye di Kupang pada 30 November 2023.
Kampanye berlanjut ke Ende pada 2 Desember 2023.
Sementara itu, Presiden Jokowi bertolak ke NTT pada Senin (4/12/2023), untuk melaksanakan sejumlah kegiatan kunker.
Kedekatan kunjungan Ganjar dan Jokowi juga terjadi saat Ganjar mengunjungi Sorong, Papua pada 20 November 2023 lalu, sebelum masa kampanye dimulai.
Baca juga: Hari Ini Jokowi Kunjungi IKN Nusantara, Groundbreaking 12 Proyek, Beri Semangat Investor
Dua hari kemudian, Jokowi mendatangi Sorong pada 22 November 2023.
Akibatnya muncul anggapan bahwa Presiden Jokowi membuntuti Ganjar Pranowo untuk menghapus jejak kampanyenya.
Namun, Jokowi sudah membantahnya beberapa waktu lalu. Ia menyatakan, kunjungan kerja presiden sudah dirancang jauh-jauh hari dengan tujuan yang jelas.
"Ya ndak lah, ndak seperti itu. Jadwal untuk kunjungan presiden itu sudah dirancang tiga bulan sebelumnya dan pasti ada tujuannya," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).
Argumentasi Anies Baswedan soal IKN Nusantara
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dinilai berhasil menyampaikan narasi populis terkait IKN Nusantara dengan argumentasinya dalam debat capres, Selasa (12/12/2023).
Menurut pengamat, Anies Baswedan berhasil menyampaikan argumentasinya terkait IKN Nusantara.
Narasi yang diusung Anies Baswedan ini adalah IKN Nusantara hanya untuk pejabat bukan untuk rakyat.
Menurut Direktur Indonesian Presidential Studies Nyarwi Ahmad, capres nomor urut 1 Anies Baswedan berhasil membangun argumentasinya IKN Nusantara menjadi narasi populis.
Argumen itu Anies kemukakan saat debat capres sesi pertama di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12/2023) malam.
Nyarwi mengatakan, Anies menyodorkan argumentasi bahwa IKN merupakan kepentingan elite, bukan rakyat.
“Anies tampaknya berhasil membuat narasi penjelasan argumentasi IKN menjadi narasi populis.
Baca juga: Hari Ini Jokowi Kunjungi IKN Nusantara, Groundbreaking 12 Proyek, Beri Semangat Investor
Jadi IKN untuk pejabat, IKN bukan untuk rakyat, kira-kira maunya gitu,” kata Nyarwi dalam Obrolan Newsroom yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, Selasa (12/12/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Anies Dinilai Berhasil Bangun Narasi Populis IKN untuk Pejabat Bukan Rakyat.
Menurut Nyarwi, dua capres lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto gagal melawan balik argumentasi Anies.
Hal itu tidak terlepas dari waktu yang singkat dalam format debat tersebut.
“Ini yang kegagalan ini, counter baliknya itu tidak muncul baik dari Prabowo maupun dari Ganjar,” tutur Nyarwi.
Nyarwi menyebut, ada sejumlah sikap yang sangat kontras di antara Anies, Prabowo, dan Ganjar.
Namun, Anies dan Ganjar dinilai bisa bertemu ketika membicarakan demokrasi pada tataran normatif yang cenderung menyasar ke Prabowo.
Dalam debat pertama itu, Anies dan Ganjar sama-sama menyoroti persoalan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang dinilai cacat etik.
Putusan itu membuat putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka melenggang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo.
Anies misalnya, melontarkan kritiknya terkait keberadaan ‘orang dalam’ atau ordal.
Sementara, Ganjar dengan gaya santainya melontarkan pertanyaan menohok mengenai respons Prabowo terkait putusan MK.
“Demokrasi ordal yang punya orang dalam jadi seakan-akan apa-apa bisa diatur, termasuk itu kan sindiran proses di MK ya,” ujar Nyarwi.
Baca juga: Jadwal Operasional Hotel Nusantara Bintang 5 di IKN Nusantara, Jokowi Targetkan Agustus
Namun, Nyarwi menemukan sikap yang kontras antara Anies dengan Ganjar, ketika merespons isu IKN.
Ganjar dengan terang sejak awal sudah menyatakan setuju dan komitmennya dengan pembangunan IKN.
Namun, hal itu dikritik oleh Anies karena pembentukan dasar hukum IKN dinilai tidak demokratis.
“Di sini saya lihat tata letak diferensiasi antara Ganjar dengan Anies,” lanjut Nyarwi.
Sebelumnya, Anies mengkritik pembangunan IKN saat meladeni pertanyaan Ganjar dalam sesi tanya jawab antar capres.
Anies menilai, pembangunan IKN tidak tepat karena di Kalimantan terdapat problem infrastruktur yang lebih penting diselesaikan seperti, membangun sekolah rusak, membangun jalan tol, dan jalur kereta api.
Penggunaan uang untuk membangun infrastruktur itu dirasakan oleh masyarakat.
“(Jika IKN) sementara, yang kita kerjakan hanya membangun tempat untuk aparatur sipil negara (ASN) bekerja, bukan untuk rakyat dan bukan pusat perekonomian,” kata Anies. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.