Pilpres 2024

Saat Ganjar Ingatkan Prabowo Subianto Soal Jejak Digital Tidak akan Hilang di Debat Capres 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo dalam Debat Capres 2024 terakhir tadi malam, Minggu (4/2/2024). Dalam sesi tanya jawab, Ganjar ingatkan Prabowo soal jejak digital tak akan pernah hilang.

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut momen calon presiden atau Capres 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo ingatkan Capres nomor 2 Prabowo Subianto soal jejak digital di Debat Capres ke 5.

Dalam pernyataannya, Ganjar Pranowo mengingatkan Prabowo jejak digital tidak pernah hilang.

Pernyataan tersebut disebutkan saat Ganjar Pranowo bertanya soal program internet gratis miliknya kepada Prabowo Subianto.

Mulanya Ganjar bertanya terkait maksud penyataan Prabowo di Pontianak, Kalimantan Barat terkait orang yang menginginkan internet gratis otaknya lambat.

Baca juga: Ganjar di Debat Capres 2024 Sebut Seniman Dilarang Bicara Politik, Masa Takut Butet Kartaredjasa?

"Bapak menyampaikan bahwa orang yang menginginkan internet gratis itu, maaf ini pak, otaknya lambat.

Padahal biasanya mereka otaknya cemerlang,” kata Ganjar ke Prabowo, dalam debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024) malam.

Ganjar menilai, pernyataan Prabowo tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Ganjar Pranowo dalam Debat Capres 2024 terakhir tadi malam, Minggu (4/2/2024). Dalam sesi tanya jawab, Ganjar ingatkan Prabowo soal jejak digital tak akan pernah hilang. (YouTube/KOMPAS TV)

"Di sisi lain saat bapak menyampaikan itu, cawapres bapak bicara IOT, hilirisasi, digital dan banyak program yang sebenarnya berbau digital Padahal dengan internet gratis dan coveregae nya bagus bisa mengatasi kesenjangan," ujarnya, dikutip dari tayangan Live KompasTV.

"Dari BPS menyampaikan kondisi ketimpangan digital ini sangat tinggi di tempat kita. Setuju tidak bapak untuk memperbaiki ketimpangan digital ini dan bagaimana caranya?" tanya Ganjar.

Adapun jawaban Prabowo atas tudingan Ganjar yang menyebut otak lamban saat memilih internet gratis.

Dia menilai Ganjar tidak menerima secara lengkap terkait hal tersebut.

"Mungkin tidak lengkap yang bapak dengar ucapan saya.

Yang saya katakan adalah yang mana yang lebih penting internet gratis atau makan gratis untuk orang yang sedang susah, untuk orang miskin, untuk orang kalangan bawah," jawab Prabowo.

Baca juga: Pernyataan Pamungkas Prabowo di Debat Terakhir Capres 2024, Minta Maaf ke Anies dan Ganjar

Prabowo setuju internet gratis

Lebih lanjut, ia pun mengaku setuju dengan program internet gratis, namun jika terkait prioritas, menurutnya program makan siang gratis yang digagasnya lebih dipentingkan.

"Makan ini mutlak untuk rakyat kita. Mereka harus makan, anak-anak haru makan orang miskin harus makan. Kalau internet gratis bagus untuk ketimpangan digital dan sebagainya," tegas Prabowo.

Merespons jawaban Prabowo, Ganjar mengingatkan kepada Capres nomor 2 tersebut bahwa jejak digital tidak bisa hilang.

"Ini lah hebat kalau coverage internetnya bagus pak, jejak digital tidak akan pernah hilang Pak Prabowo," jawab Ganjar.

Ia pun menegaskan bahwa steatment Prabowo yang mencoba mengklarifikasi terkait ucapannya terkait interenet gratis dan otak lambat tersebut dirasa publik sudah lewat.

"Karena pertanyaan bapak itu sangat clear dan membandingkan itu," ucap Ganjar.

Pernyataan Pamungkas Ganjar Pranowo

Inilah pernyataan pamungkas Ganjar Pranowo saat menutup debat capres terakhir tadi malam.

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan Presiden Joko Widodo untuk tidak memilih calon presiden yang melanggar hak asasi manusia (HAM), berpotongan diktator, hingga punya rekam jejak masalah korupsi.

Ganjar mengatakan, pesan itu disampaikan Jokowi lima tahun lalu saat menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," kata Ganjar dalam debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).

"Yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," kata Ganjar melanjutkan.

Politikus PDI-P itu mengatakan, kriteria yang disampaikan Jokowi lima tahun lalu hendaknya menjadi pegangan rakyat untuk memilih pemimpin pada Pilpres 2024.

Ganjar pun berpesan supaya rakyat memilih kandidat yang konsisten, visioner, mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis, dan tidak punya persoalan.

"Selanjutnya kita harus menjaga proses politik demokrasi dengan baik, kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statement-nya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia, sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu," kata dia.

Ganjar menyebutkan, publik harus menjaga agar demokrasi tetap berada pada trek yang benar dan jangan sampai korupsi, kolusi dan nepotisme kembali tumbuh subur di Indonesia.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun berjanji tidak bakal mengecewakan rakyat apabila terpilih sebagai presiden kelak.

"Kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind, dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," ujar Ganjar. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Ganjar Cecar Prabowo soal Sindiran Internet Gratis dan Otak Lambat: Jejak Digital Tidak akan Hilang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganjar: 5 Tahun Lalu, Jokowi Ingatkan Jangan Pilih Calon yang Punya Rekam Jejak Pelanggar HAM", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/02/04/22271111/ganjar-5-tahun-lalu-jokowi-ingatkan-jangan-pilih-calon-yang-punya-rekam.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini