Berita Kukar Terkini

Pj Gubernur Akmal Malik Rapat Inflasi di Kukar, Waspadai Kenaikan Harga Beras

Penulis: Miftah Aulia Anggraini
Editor: Diah Anggraeni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik tengah mewaspadai kenaikan harga beras. Ini disampaikan usai menggelar rapat pengendalian inflasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin (12/2/2024).

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik tengah mewaspadai kenaikan harga beras.

Hal itu disampaikannya usai menggelar rapat pengendalian inflasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin (12/2/2024).

Kabupaten Kutai Kartanegara dipilih sebagai lokasi rapat kerja lantaran merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Kalimantan Timur.

Akmal Malik pun meminta Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah untuk meningkatkan produksi beras dan tanaman hortikultura lainnya.

Baca juga: Kapolres Kukar AKBP Heri Rusyaman Beber TPS Pemilu Sangat Rawan di Kutai Kartanegara

Permintaan tersebut dilatarbelakangi karena berkurangnya pasokan beras dari daerah penghasil produksi di Sulawesi. 

"Kita tinggal menunggu dampak seperti harga beras yang akan naik. Kita menunggu bagaimana intervensi dari Bulog. Tapi saya juga minta kepada Bupati untuk menggenjot produksi di Kukar," ujar Akmal Malik.

"Ini musim hujan, jadi harus digenjot, karena kita tidak tau anomali cuaca. Bupati dan jajaran juga menyiapkan langkah seperti kompensasi," sambungnya.

Kabupaten Kutai Kartanegara memang menjadi daerah dengan produksi padi terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Hal itu ditambahkan Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah.

Berdasarkan data, produksi padi di Kukar mencapai 106.117,23 ton gabah kering giling (GKG) atau 61.725,02 ton jika dikonversi menjadi beras.

Capaian sebanyak ini diperoleh dari lahan seluas 26 ribu hektar di Kabupaten Kukar.

"42 persen kebutuhan beras Kaltim berada di Kukar. Ini masuk musim tanam, dan akan kita tingatkan unyuk fokus pada kantong produksi pangannya," kata Bupati Edi Damansyah.

Untuk meningkatkan hasil produksi, Pemkab Kukar mendorong kelompok tani bersinergi melaksanakan gerakan tanam 1.000 hektare lahan.

Gerakan ini diinisiasi langsung oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Baca juga: Bawaslu Kukar Sebar Petugas untuk Mengawasi Serangan Fajar di Desa hingga Gang Sempit

Kementan menginstruksikan seluruh daerah untuk mulai menggarap 1.000 hektare lahan sebagai akselerasi menghadapi ancaman krisis pangan.

Penanaman 1.000 hektare lahan ini diwajibkan kepada seluruh kabupaten/kota di Indonesia untuk difokuskan menanam padi, jagung dan sejumlah komoditas lainnya.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

El Nino akan memberikan dampak cuaca panas ekstrim dilanjutkan dengan kemarau dan kekeringan pada daerah yang terdampak.

"Kalau program kita di Kukar itu fokusnya program pangan. Dan komoditi yang menjadi perhatian itu beras, lombok, bawang merah atau bawang putih," sebutnya.

Baca juga: Masa Tenang, Bawaslu Kukar Mulai Tertibkan Algaka di 20 Kecamatan

Bangun 5 Kawasan Pertanian Terpadu

Sebagaimana diketahui, Pemkab Kukar telah menunjuk enam kecamatan untuk program pertanian terpadu.

Keenam kecamatan itu yaitu Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu.

Enam kecamatan ini dibagi lima kawasan sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar.

Kawasan pertama adalah Sebulu- Muara Kaman yang meliputi Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipare Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya, dan Bunga Jadi.

Luas kawasan pertanian terpadunya 1.520 hektare.

Kawasan kedua di Tenggarong Seberang yang terdiri dari Desa Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Ulung, dan Embalut.

Lahan yang disiapkan untuk pertanian terpadu sekitar 1.650 hektare.

Baca juga: Bupati Kukar Edi Damansyah Minta Perseroda KSDE dan Perseroda TP Ambil Bagian di Proyek IKN

Kawasan ketiga juga di Tenggarong Seberang dengan lahan 2.160 hektare.

Kawasan ini terletak di Desa Kertabuana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju, dan Separi.

Kawasan keempat di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu yang meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan, dan Rempanga dengan luas lahan  mencapai 1.216 hektare.

Terakhir, kawasan kelima di Marangkayu yang meliputi Desa santan Ulu, Semangko, dan Sebuntal dengan luas 1.082 hektare. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini