TRIBUNKALTIM.CO - Gelaran Rakernas PDIP yang dilaksanakan akhir Mei ini menjadi perhatian mengingat sikap partai akan ditentukan lewat forum ini.
Semakin menjadi perhatian ketika Rakernas PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi yang diketahui adalah kader partai hingga kemudian berseberangan ketika anak Jokowi, Gibran menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024.
Jelang Rakernas PDIP, Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun membaca puisi yang berjudul Banteng yang Terluka.
Dalam puisi yang berjudul Banteng yang Terluka yang dibacakan jelang Rakersnas PDIP itu, ada baris yang menyebut pengkhianat.
Baca juga: Rakernas V PDIP Hari Ini Tidak Undang Jokowi, Hasto: Yang Diundang yang Menjaga Demokrasi Hukum
Baca juga: Jelang Pidato Politik Megawati di Rakernas PDIP, Mahfud MD: Dengarkan Kalau Mau Negara Maju
Baca juga: Respons Jokowi soal Tidak Diundang Rakernas PDIP dan Membantah Rencana Pertemuan dengan Megawati
Komarudin Watubun membacakan pidato yang berisi puisi Banteng yang Terluka itu memberikan peringatan agar tidak menjadi pengecut apalagi pengkhianat.
Puisi Banteng yang Terluka tersebut dibacakan seusai menerima pawai obor api perjuangan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2024) sore.
Komarudin didampingi sejumlah petinggi PDIP seperti Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Hendrar Prihadi.
Berikut isu puisi Komarudin Watubun tersebut.
BANTENG YANG TERLUKA
Meskipun anak panah menembus sekujur tubuhku
Tetapi jeritan kesakitan ini, menyatukan jiwa dan ragaku untuk tetap berjuang
Bagaikan Obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam ini
Hai banteng-banteng yang gagah perkasa,
Dari Merauke sampai ke Sabang
Baca juga: Luka Mendalam Megawati, Jokowi tak Diundang Rakernas ke-V PDIP, Jelang Putusan Koalisi atau Oposisi
Dari Pulau Rote sampai ke Mangas