Ibu Kota Negara

Nasib Kelanjutan Pembangunan IKN Nusantara, Pemerintah Prabowo-Gibran Pangkas Banyak Anggaran PUPR

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembangunan IKN Nusantara. Nasib kelanjutan pembangunan IKN Nusantara, Pemerintah Prabowo Subianto - Gibran pangkas banyak anggaran Kementrian PUPR

Sementara, bila infrastrukturnya telah siap nantinya investor akan meneruskan pembangunannya.

Yayat mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah mengeluarkan anggaran demi mengebut proses pembentukan struktur ruang kota.

Hal ini dilakukan supaya investor mau berinvestasi, sebab strukturnya telah jelas.

“Anggaran struktur ruang kota itu adalah anggaran pembentuk wujud kotanya, yang mengisi pemanfaatan pola ruangnya itu investor.

Jadi IKN sekarang ini dalam proses pembentuk struktur ruang kota,” ungkap dia.

IKN bukan hanya ingin menjadi kota penyelenggaraan pemerintah saja, namun juga ingin menjadi kota investasi.

Menurutnya, bila hendak menjadi kota investasi maka perlu adanya pusat kegiatan baru.

Kegiatan baru yang paling menarik sekarang ada dua sektor yaitu kesehatan dan pendidikan,

“Mungkin suatu saat IKN jadi pusat pelayanan kesehatan yang terbaik se-Indonesia, jadi dia mulai dari perkantoran pemerintah, kesehatan, pendidikan kaya Singapura,” terangnya.

Sementara itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, pagu yang disusun mengedepankan kehatia-hatian dalam mengelola anggaran.

“Jangan sampai anggaran terlampau besar namun penerimaan stagnan.

Alhasil, defisit APBN di KEM PPKF dibuat mendekati 3 persen dengan harapan dapat jadi rem bagi anggaran yang tidak perlu,” terangnya.

Baca juga: Jelang HUT RI di IKN Nusantara, Okupansi Hotel Four Points by Sheraton Balikpapan Hampir 100 Persen

Huda bilang, ke depan pemerintah punya program ambisius seperti makan siang gratis hingga melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk IKN, yang membutuhkan dana jumbo.

Dengan penerimaan yang stagnan maka penghematan anggaran kementerian menjadi paling masuk akal.

Terlebih, saat ini pembangunan IKN tidak lagi menggunakan APBN sebagai sumber dana utamanya, melainkan dari investasi.

Halaman
1234

Berita Terkini