TRIBUNKALTIM.CO - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar berdampak terhadap pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Hal ini diungkapkan Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR ini mengakui, pelemahan mata uang Garuda ini tidak hanya akan berdampak pada proyek IKN tetapi juga seluruh proyek kontruksi dan infrastruktur.
Sebab seperti diketahui, pelemahan rupiah dapat menyebabkan kenaikan harga bahan material yang impor.
Baca juga: Dampak Buruk Bila Prabowo-Gibran Tak Berkantor di IKN Nusantara di Kaltim, Investor Bisa Angkat Kaki
Sementara proyek konstruksi masih bergantung pada bahan impor.
"Sebetulnya kalau akan berdampak tidak hanya di IKN, di tempat lain pun pasti akan berdampak," ujar Basuki saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (21/4/2024).
Sementara terkait eskalasi nilai proyek IKN, Basuki bilang saat ini masih belum diputuskan akan dilakukan.
Pasalnya pemerintah belum memutuskan pelemahan rupiah ini sebagai keadaan kahar (force majeur).
Adapun kata Basuki, pemerintah baru akan membahas kondisi ekonomi nasional terkini pada Sidang Paripurna DPR RI Senin (24/6/2024).
"Kalau itu biasanya harus ada keputusan kahar nasional supaya yang lain bisa eskalasi.
Tapi ini sampai sekarang belum ada. Kalau sudah keputusan nasional bisa dieskalasi," jelasnya.
Kendati demikian, meskipun anggaran proyek IKN berpotensi bengkak akibat pelemahan nilai tukar rupiah, namun ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bisa digunakan sebagai shock absorber.
"Dulu pas pandemi juga membengkak, situasional kan.
Makanya Bu Menkeu selalu bilang bahwa instrumen kita APBN, APBN itu sebagai instrumen untuk itu," pungkasnya.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kembali ditutup melemah pada Jumat (21/6/2024).