Berita Penajam Terkini
Terdampak Pembangunan Bandara VVIP IKN, 102 Warga PPU dari 5 Kelurahan Ikuti Diklat
Terdampak pembangunan Bandara VVIP IKN, 102 warga PPU dari 5 kelurahan ikuti diklat.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ratusan warga terdampak pembangunan Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah diberikan pendidikan dan pelatihan (diklat).
Sebanyak 102 orang warga yang berasal dari lima kelurahan di sekitar Bandara VVIP ikut dalam pelatihan tersebut.
Di antaranya warga dari Kelurahan Riko, Jenebora, Gersik, Maridan dan Kelurahan Pantai Lango.
Penjabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun mengatakan, hal ini dilakukan guna memberdayakan masyarakat menghadapi perpindahan ibu kota ke PPU.
Baca juga: Permudah Akses Keimigrasian, Desa Giri Mukti PPU Ditunjuk sebagai Desa Binaan Imigrasi
Diklat ini diinisiasi oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan Politeknik Penerbangan Surabaya.
“Saya ingin masyarakat dari lima kelurahan ini menjadi pelaku utama di bandara tersebut,” ungkapnya pada Selasa (25/6/2024).
Pj Bupati Makmur Marbun menegaskan, warga PPU yang terdampak pembangunan bandara tidak boleh hanya jadi penonton.
Ia berkeinginan agar mereka dapat terlibat saat bandara sudah beroperasi nantinya.
“Masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan tentunya akan memiliki pengetahuan dan keterampilan dari tenaga pengajar atau instruktur dari Politeknik Penerbangan Surabaya,” sambungnya.
Baca juga: Awasi Proses Coklit, Bawaslu PPU Beberkan Sejumlah Potensi Kerawanan yang Perlu Diantisipasi
Setidaknya ada tiga kurikulum atau materi yang diberikan kepada masyarakat dalam pelatihan tersebut.
Tiga materi itu terdiri basic airline ground staff atau penanganan penumpang dan barang sebanyak 48 orang, basic renewable energy solar cell (memperbarui energi solar) sebanyak 21 orang, dan marshaller (memandu dan memarkirkan pesawat) sebanyak 33 orang.
Pelatihan diberikan selama lima hari dan antusias diikuti oleh ratusan peserta tersebut.
Selama pelatihan peserta tidak hanya diberikan teori, tetapi juga langsung praktik di Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan Balikpapan.
“Saya tidak mau masyarakat saya pasif, saya mau mereka semua aktif dan berpartisipasi,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.