Pilkada Kaltim 2024

Hanya Punya 2 Kursi, PPP Jadi Rebutan di Pilkada Kaltim 2024, Isran Noor dan Rudy Mas'ud Temui DPP

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PILKADA KALTIM 2024 - Isran Noor dan Rudy Mas'ud, dua bakal calon Gubernur Kalimantan Timur di Pilkada Kaltim 2024. Hanya punya 2 kursi, PPP tetap jadi rebutan di Pilkada Kaltim 2024. Isran Noor dan Rudy Mas'ud temui DPP PPP

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Meski hanya memiliki 2 kursi, namun PPP tetap jadi rebutan di Pilkada Kaltim 2024. 

Setelah Isran Noor, bakal calon Gubernur di Pilkada Kaltim 2024 lainnya, Rudy Mas'ud juga menghadiri undangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Selasa (9/7/2024).

Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim, Rudy Mas’ud menghadiri wawancara fit and proper test untuk bisa mendapatkan dukungan dari PPP di Pilkada Kaltim 2024. 

Sikap PPP di Pilkada Kaltim 2024 akan ditentukan setelah pertemuan dengan kedua bakal calon Gubernur Kalimantan Timur ini, Isran Noor dan Rudy Mas'ud. 

Baca juga: Lima Partai Tersisa Kurangi Satu, Hadi Mulyadi Bocorkan Parpol yang Mendukung di Pilkada Kaltim 2024

Baca juga: PDIP Janjikan Calon Terbaik, Jajaki Koalisi Partai di Pilkada Kaltim 2024

Baca juga: Menanti Sikap PDIP di Pilkada Kaltim 2024, Peluang Isran Noor, Rudy Masud Yakin Dukungan Partai KIM

Sekretaris DPW PPP Kaltim, Leny Marlina, saat dihubungi Tribun Kaltim membenarkan kedatangan bakal calon Gubernur di Pilkada Kaltim 2024, Rudy Mas’ud.

“Benar bahwa Rudy Mas’ud datang dan telah selesai melakukan wawancara dengan DPP PPP,” kata Leny, Selasa (9/7/2024) petang.

Pertemuan itu ialah sesi wawancara kepada bakal calon kepala daerah (bacakada) yang mendaftar saat penjaringan awal Juni 2024 lalu untuk maju di Pilgub Kaltim di DPW PPP Kaltim.

“Iya tadi sekitar pukul 15.00 WIB sesi wawancara telah selesai oleh tim penjaringan di DPP PPP.

Namun Ketua dan Sekjen kami sedang berada di Semarang menghadiri suatu agenda,” terang Leny.

Sehari sebelumnya, bacalon Gubernur Kaltim Isran Noor juga menemui jajaran elit PPP, Senin (8/7/2024).

Dua kandidat bakal calon Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor dan Rudy Mas’ud memang dijadwalkan bertemu dengan DPP PPP pada 8–10 Juli ini. 

“Dua kandidat sudah memenuhi wawancara. Insya Allah mudah–mudahan tahapan bisa diselesaikan sampai akhir di DPP,” sambungnya.

PILKADA KALTIM 2024 - Bakal calon Gubernur Kaltim yakni Rudy Masud ungkap pertemuan dengan elite Partai Persatuan Pembangunan saat berada di Jakarta, Kamis (4/7/2024) malam.  (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS)

Sebelumnya, PPP yang memiliki dua kursi di DPRD Kaltim, dirasa Leny menjadi rebutan.

Untuk itu pihaknya tak mau gegabah menentukan pilihan.

Baca juga: Rudy Masud - Seno Aji akan Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kaltim 2024? PDIP Jadi Harapan Isran Noor

“PPP akan cermat berhitung dalam menentukan dukungan pada Pilgub Kaltim dan Pilkada serentak 2024,” ungkapnya, Minggu (7/7/2024).

Sampai saat ini PPP masih melakukan komunikasi politik kepada bacalon di Pilkada Kaltim 2024, Isran Noor dan Rudy Mas’ud.

PPP juga mempertimbangkan jika akan ikut dalam koalisi besar.

Tawaran apa yang akan diberikan kepada PPP, karena semua partai yang rata–rata memiliki lebih dua kursi bergabung di gerbong besar yang dibangun Rudy Mas’ud, hal ini turut jadi pertimbangan.

“Gambaran–gambaran terkait koalisi dan para bacalon juga sudah diberikan kepada Ketua DPW PPP dari seluruh pengurus, serta menyampaikan ke DPP dan yang akan menentukan beratnya ke siapa, apakah petahana atau bergabung ke koalisi besar.

Kita lihat nanti,” kata Leny. 

Pentingnya 2 Kursi PPP

Meski PPP hanya memiliki 2 kursi, namun dukungan partai berlambang Ka'bah ini sangat penting bagi Isran Noor yang hingga kini belum ada parpol yang resmi mendukung calon petahana ini.

Baca juga: Politikus Gerindra Seno Aji Semangat Tatap Pilkada Kaltim 2024 Usai Direstui PKB Dampingi Rudy Masud

Berbeda dengan Rudy Mas'ud yang sudah diusung koalisi besar, Golkar, PAN, PKS dan PKB yang dengan total jumlah kursi 29.

Pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji sudah dapat maju pencalonan di Pilkada Kaltim 2024.

Diketahui ambang batas pencalonan untuk Pilkada Kaltim 2024 adalah 11 kursi di DPRD Kaltim.

Partai yang belum menyatakan dukungan adalah PDIP, PPP dan Nasdem.

Sementara Gerindra, meski belum resmi mengungkap pasangan yang didukung, besar kemungkinan akan merapat ke Rudy Mas'ud mengingat Seno Aji adalah kadernya.

Satu partai lainnya adalah Demokrat, namun Rudy Mas'ud yakin mendapatkan dukungan dari parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini.

Di antara 3 partai yang masih diperebutkan, PDIP adalah pemilik kursi terbanyak yakni 9, sedangkan Nasdem 4 kursi dan PPP 2 kursi.

PDIP harus berkoalisi untuk mengusung calon di Pilkada Kaltim 2024.

Artinya Isran Noor yang menggandeng Hadi Mulyadi setidaknya harus mendapatkan dukungan dari PDIP dan PPP atau Nasdem atau keduanya untuk bisa maju Pilkada Kaltim 2024. 

Baca juga: Adiknya Bakal Cawabup Kutai Timur, Mahyudin Pilih Mundur dari Pilkada Kaltim 2024, Kurang Elok

Skenario Kotak Kosong Mengemuka

Isu membangun skenario kotak kosong di Pilkada Kaltim 2024 menerpa Rudy Mas'ud yang didukung koalisi besar.

Skenario kotak kosong ini tentu dibantah Rudy Mas'ud. 

"Nggak–nggak (skenario lawan kotak kosong).

Saya hanya maju karena diamanahkan, pertama Partai Golkar dan kedua beberapa partai pengusung lainnya. Ini sudah ada beberapa, dan lihat nanti hasilnya bagaimana ya," tegasnya.

Rudy Mas’ud juga mengatakan tidak memiliki target harus mengumpulkan dukungan dari partai lainnya.

Menurutnya, semua keputusan ada di tangan partai politik (parpol).

"Tergantung pemilik partai, memang kami sudah mendaftar di seluruh parpol saat penjaringan kemarin.

Tahapannya sama, semua dimulai dari daerah, naik ke provinsi, dan diputuskan nanti di DPP," ungkapnya.

Sekretaris DPD I Golkar Kaltim, M. Husni Fahruddin juga menegaskan partai politik yang menyatakan dukungan resmi kepada Rudy Mas’ud–Seno Aji atas kemauan sendiri dan melihat visi–misi keduanya.

Golkar menyampaikan visi–misi, komitmen besar bersama yang artinya bukan beberapa parpol saja, tetapi semua yang bergabung pada koalisi, mendapatkan kenyamanan dan kepentingannya terakomodir bersama.

"Kotak kosong bukan kita yang mau, Golkar beranggapan bahwa persepsi orang yang ingin mengkotakkosongkan itu berbeda dengan persepsi kami,” tegas pria yang akrab disapa Ayub ini, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Survei Pilkada Kaltim 2024: Isran Noor Pegang 2 Kelompok Generasi, Rudy Masud Kuasai Suara Millenial

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkini