TRIBUNKALTIM.CO - Saat kampanye Pilkada Sumut 2024 di Tapanuli Selatan, cagub Bobby Nasution mengenalkan diri sebagai menantu dari Mulyono.
Bukan hanya itu, Bobby Nasution juga mengenalkan istrinya, Kahiyang Ayu sebagai anak Mulyono.
Diketahui, Mulyono adalah nama kecil dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini jadi sorotan.
Saat kampanye Pilkada Sumut 2024 di hari kedua di Tapanuli Selatan, Bobby Nasution datang bersama dengan istrinya, Kahiyang Ayu.
Baca juga: Survei Paslon Pilkada Sumut 2024 Edy Rahmayadi vs Bobby Nasution, Petahana Masih harus Kerja Keras
Baca juga: Update Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution Singgung soal Jalan Rusak, Edy Rahmayadi: Itu Jalan Jokowi
Baca juga: Bobby Nasution Percaya Diri Tantang Jagoan PDIP di Pilkada Sumut 2024, Mustahil Lawan Kotak Kosong
Dalam kesempatan tersebut, Bobby Nasution memperkenalkan diri dan juga istrinya dengan menyebut mereka menantu dan anak dari Mulyono.
Mulyono adalah nama kecil dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ayo sini. Ini Boru Siregar Bu. Inilah Bu, yang namanya Ibu Kahiyang Ayu, boru (Marga) Siregar. Inilah orangnya, inilah anaknya.
Yang sekarang kalau orang bilangnya, kami ini anak dan menantunya Mulyono," ujar Bobby Nasution, saat deklarasi relawan Barisan Nusantara (BN) Bobby-Surya di Desa Janji Mauli, Kecamatan Muaratais, Tapanuli Selatan, Sabtu (28/9/2024).
Bobby Nasution memperkenalkan dirinya kepada massa yang hadir, karena banyak masyarakat yang mungkin belum pernah melihat langsung.
"Izinkan saya memperkenalkan diri. Karena mungkin, yang hadir di sini, pernah dengar nama, pernah tahu nama, pernah melihat muka, dari foto, dari sosial media, dari internet.
Tapi, mungkin belum pernah melihat secara langsung," ucap dia.
"Saya Bobby Nasution, saya hadir di sini bersama istri saya Ibu Kahiyang Ayu boru Siregar," sambung dia.
Kemudian, Bobby Nasution mengajak Kahiyang naik ke atas panggung dan memintanya untuk memperkenalkan diri.
"Saya istri dari calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bapak Muhammad Bobby Afif Nasution, mohon doa restu dari bapak ibu sekalian yang ada di sini, semoga kami bisa diberikan amanah untuk menjadi gubernur Sumatera Utara.
Baca juga: 4 Survei Terbaru Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution Tak Jadi Lawan Kotak Kosong, PDIP Restui Edy
Terima kasih, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ujar Kahiyang.
Bobby Nasution menyampaikan Tapbagsel (Tapanuli Bagian Selatan) merupakan tanah leluhurnya.
Daerah ini adalah daerah yang pertama kali dikunjunginya dalam rangkaian kegiatan kampanyenya.
"Memang dari sinilah tanah leluhur saya, tanah leluhur dari Nasution dan sudah pulang kampung kemarin ke Gunung Baringin (di Mandailing Natal).
Dan Tapanuli Selatan ini, juga masih dari satu kesatuan dari wilayah Tabagsel," ujar dia seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
"Ini tempat dan daerah pertama sekali kami datang, pada masa kampanye pertama kami.
Dan tujuan kami adalah memohon doa, juga kami sudah mendengar apa-apa saja permasalahan (di Tabagsel) yang sudah disampaikan," kata dia.
Sebelumnya, calon gubernur Sumatra Utara (Sumut) nomor urut 1, Bobby Nasution, akan memulai kampanye di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) pada 27-30 September 2024.
Selama empat hari, Bobby akan mengunjungi Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Tapanuli Selatan (Tapsel), Kota Padangsidimpuan, Padanglawas Utara (Paluta), dan Padanglawas (Palas).
Hari ini, Minggu, 29 September 2024, Bobby dijadwalkan mengikuti car free day dan senam bersama di Alun-Alun Kota Padangsidimpuan.
Setelah itu, ia akan mengunjungi Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) dan berkunjung ke pesantren serta menghadiri deklarasi dukungan.
"Di Paluta, Bobby dan rombongan akan mengadakan temu ramah dengan tokoh adat dan masyarakat di Hotel Sapadia," ungkap Ketua Relawan Barisan Nusantara (BN) Bobby-Surya Tabagsel, M Iqbal Harahap.
Diketahui, dalam kontestasi Pilkada Sumut 2024 ini, Bobby Nasution berpasangan dengan Bupati Asahan, Surya.
Mereka diusung dan didukung oleh partai-partai seperti Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI.
Bobby-Surya akan bersaing dengan pasangan calon gubernur nomor urut 2, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala, yang didukung oleh PDIP, Hanura, Partai Gelora, Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Buruh.
Siapa Itu Mulyono?
Nama Mulyono bin Widjiatno Notomihardjo terus ramai dibicarakan hingga menjadi trending topik di X (dulu Twitter) mulanya pada Kamis 22 Agustus 2024.
Sosok Mulyono diulas seiring dengan keramaian aksi demo Revisi Undang-undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Dikutip Kompas.com dari Kompaspedia, nama Mulyono ternyata adalah nama kecil Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi saat lahir tidak diberi nama Joko Widodo, melainkan Mulyono.
Ia lahir pada 21 Juni 1961 di Solo dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi.
Jokowi merupakan anak sulung dari empat bersaudara.
Ia adalah anak putra satu-satunya.
Ketiga adik perempuannya bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati
Kata Jokowi, nama Mulyono memiliki arti "mulia".
Namun, nama itu dirasa tidak cocok untuk Jokowi saat masih bayi.
Oleh karena itu selanjutnya namanya diganti menjadi Joko Widodo yang berarti anak lelaki yang selamat dan sejahtera.
Setelahnya, Jokowi resmi diubah namanya menjadi Joko Widodo.
Masa kecil Jokowi dipenuhi kesulitan.
Saat masih SD, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan menjadi kuli panggul untuk membiayai sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.
Kala itu ia berpendidikan di SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.
Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki.
Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.
Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali.
Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.
Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.
Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal.
Ia pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.
Setelah lulus SMA, Jokowi diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.
Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta dan dengan gelar Insinyur (Ir.).
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.