Berita Samarinda Terkini

Pangkas Ketergantungan Pasokan Pangan dari Luar, Pemkot Samarinda Targetkan Buka 150 Ha Lahan Baru

Penulis: Sintya Alfatika Sari
Editor: Diah Anggraeni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan panen padi raya di Sambutan Samarinda pada 6 Maret 2024. Pemkot Samarinda terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan memperluas lahan pertanian, termasuk pembukaan lahan baru seluas 150 hektare. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah mengintensifkan upaya ketahanan pangan dengan mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dan memperluas lahan pertanian.

Diketahui bahwa meski memiliki potensi, Kota Samarinda belum mampu memproduksi pangan secara maksimal.

Kota Tepian masih bergantung pada pasokan dari luar daerah, seperti Sulawesi dan Jawa.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, Darham menjelaskan, salah satu langkah strategis yang akan diambil adalah perluasan lahan pertanian. 

"Harapan kita ke depannya ada perluasan lahan. Oleh sebab itu, tahun depan kita akan buka lahan baru sekitar 150 hektare khusus untuk pangan (sawah)," ujarnya.

Baca juga: Hadapi Perubahan Cuaca, Pemkot Samarinda Telah Antisipasi Jaga Stabilitas Produksi Pertanian

Ia menambahkan, lahan seluas 130 hektare di Kecamatan Sambutan akan ditambah menjadi 180 hektare.

Sementara di daerah Samarinda Utara terdapat sekitar 120 hektare lahan pertanian. 

"Jadi, jika ditotal akan lebih dari 300 hektare nantinya. Belum juga bantuan dari pusat yang bikin semangat petani, sehingga diharapkan dapat meminimalkan kebutuhan dari luar," tambah Darham.

Proses penambahan lahan pertanian tersebut sudah berjalan secara bertahap.

Baca juga: Pemkot Samarinda Perkuat Pemahaman OPD dalam Pengelolaan Keuangan Daerah

Darham juga menjelaskan tentang keberhasilan percetakan sawah baru yang dilakukan di Kelurahan Sambutan. 

Wali Kota Samarinda bahkan turut hadir dalam pembukaan panen pertama kali tersebut.

"Kemarin kita coba di Kelurahan Sambutan sekitar 30 hektare berhasil. Selama tiga bulan sudah panen, dan lahan tersebut dulunya adalah lahan banjir yang kosong selama tiga tahun. Setelah kerja sama dengan BWS dan PUPR Provinsi, lahan tersebut kini bisa digunakan," jelasnya. 

Darham berharap dengan berbagai upaya ini, efeknya bisa mengurangi 10 persen dari kebutuhan pangan impor dari luar daerah. (*)

Berita Terkini