Ibu Kota Negara

Pembangunan Berlanjut, Basuki Hadimuljono Target Gedung MPR/DPR dan MK di IKN Berdiri 2 Tahun Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IKN KALTIM - Basuki Hadimuljono tengah meninjau pembangunan Kawasan Istana Presiden di KIPP Ibu Kota Nusantara (IKN). Basuki target Gedung MPR/DPR dan MK di IKN Kaltim berdiri 2 tahun lagi.

 Itu kami targetkan selesai bertahap sampai dengan Desember 2024," ujar Danis.

Sementara Bandara Nusantara yang merupakan kontrak pekerjaan Batch II namun dikerjakan bersamaan dengan Batch I ditargetkan tuntas akhir Desember 2024, lengkap dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing Business Jet (BBJ) 777 dan Airbus 380.

"Bandara Nusantara ini akan dilengkapi dengan jalan akses bandara yang terhubung Tol IKN Seksi 5B Jembatan Pulau Balang-Sp Riko, dan menerus ke Jalan Bebas Hambatan (JBH) Seksi 6A Sp Riko-Outer Ring Road, JBH 6B Rencana Outer Ring Road-Sp. 3 ITCI, dan JBH 6C Sp. 3 ITCI-Simpang 1B-Sumbu Kebangsaan Timur KIPP," tuntas Danis.

Profil dan Rekam Jejak Basuki Hadimuljono

Basuki sudah menjabat sebagai Menteri PUPR selama 10 tahun.

Kinerjanya yang dinilai cemerlang, membuat Basuki Hadimuljono diplot Presiden Jokowi sebagai Menteri PUPR sepanjang dua periode pemerintahannya.

Ayah tiga anak dan kakek empat cucu ini adalah orang yang selalu tampil sederhana, apa adanya, serta tak pernah menunjukkan kekayaannya sebagai menteri dan pejabat senior di Kementerian PUPR.

Mengutip Kompaspedia Harian Kompas, Kementerian PUPR yang dipimpinnya mendapat tugas yang tidak ringan yaitu melaksanakan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia yang menjadi prioritas Pemerintahan Joko Widodo.

Tak hanya itu, anggaran dari APBN yang dikelola kementerian tersebut juga terbesar dibandingkan kementerian lainnya.

Basuki Hadimuljono, yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 5 November 1954, adalah anak keempat dari delapan bersaudara.

Ayahnya adalah seorang tentara dari Angkatan Darat. Basuki kecil sering berpindah-pindah tempat mengikuti tugas ayahnya.

Pada 1963-1968, sang ayah bertugas di Palembang, Sumatera Selatan, dan Basuki kecil pun menempuh pendidikan di sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota tersebut.

Sebelum tamat SMP di Palembang, sang ayah pindah ke Irian Jaya, atau kini Papua. Basuki Hadimuljono pun berpindah sekolah lagi mengikuti tugas ayahnya di ujung timur Indonesia.

 Jenjang pendidikan SMP dan SMA dijalaninya di kota tersebut, dan ia harus beradaptasi dengan teman serta lingkungan barunya di Papua.

Sebelum lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Basuki Hadimuljono remaja harus pindah ke Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya.

Halaman
1234

Berita Terkini