TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menggandeng 12 perusahaan tambang, untuk membangun rest area sebagai pusat usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Prangat, Kecamatan Marangkayu.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian lokal melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Jalur antara Kota Samarinda hingga Kabupaten Kutai Timur saat ini sangat minim fasilitas istirahat, maka dari itu kami berkolaborasi dengan 12 perusahaan untuk menetapkan titik rest area di Desa Prangat.
Di sana, sudah ada potensi seperti Kampung Kopi Luwak, dan lahan siap digunakan," ujar Pjs Bupati Kukar, Bambang Arwanto, Kamis (24/10/2024).
Bambang menjelaskan, pembangunan rest area ini sepenuhnya didanai oleh 12 perusahaan batu bara yang terlibat dalam kesepakatan tersebut. Mereka juga akan diberi kesempatan untuk melakukan branding di lokasi yang dibangun.
Baca juga: 2 Langkah Pemkab Kukar dalam Penanganan Ruas Jalan Nasional yang Amblas di Loa Kulu Kaltim
Baca juga: Pemkab Kukar Fokus Tarik Investor Wisata di Pulau Kumala
"Namun, pengelolaannya diserahkan kepada BUMDes setempat, sehingga keuntungan dari fasilitas ini akan langsung berdampak pada masyarakat desa," tambahnya.
Rest area ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan bagi UMKM lokal, termasuk produk unggulan seperti kopi luwak dan berbagai makanan serta minuman khas daerah.
“Kami ingin Desa Prangat menjadi contoh keberhasilan dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan tambang yang beroperasi di Kukar,” tutur Bambang.
Kesepakatan pembangunan rest area ini dicapai setelah pertemuan dengan para pimpinan perusahaan di Jakarta tiga hari yang lalu, di mana semua pihak sepakat untuk mempercepat realisasi proyek ini demi menghidupkan kembali roda perekonomian desa.
Bambang menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya rest area ini, pengendara yang melintasi jalur Samarinda-Bontang hingga Kutai Timur akan memiliki tempat istirahat yang nyaman, sembari menikmati produk-produk lokal yang menggambarkan kekayaan budaya dan alam Kukar.
Kopi Luwak Unggulan
Potensi kopi luwak di Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara kini mulai dilirik dan menjadi komoditas unggulan.
Anda bisa temukan itu di Wisata Kampung Kopi Luwak. Lokasi Kampung Kopi Luwak tak jauh dari Kota Samarinda dan Bontang.
Jika dari Samarinda hanya menempuh jarak sekitar 60 kilometer atau kurang lebih satu jam lebih dari pusat pemerintahan Provinsi Kaltim itu.
Lokasi wisata berada di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kukar. Kampung ini tak hanya menawarkan kopi luwak yang nikmat.
Bahkan nuansa alam sembari menyeruput kopi dan belajar melihat proses kopi luwak bisa Anda lihat saat berkunjung ke desa tersebut.
Baca juga: Cerita Pj Gubernur Akmal Malik Kesulitan Cari Rest Area di Kaltim untuk Buang Air Kecil Saat Kunker
Soalnya, pengunjung bisa melihat langsung hamparan perkebunan kopi seluas 60 hektar yang cukup indah dan memanjakan mata.
Bukan hanya itu, dengan ditemani oleh hawa yang sejuk dan rindang, wisatawan juga bisa memilih biji kopi luwak yang berteberan di sekitar area perkebunan kopi.
Di sana, para petani bukan hanya sekedar mengembangkan perkebunan kopi, tetapi juga turut mengembangbiakkan luwak. Dengan pengembangbiakan itu, produksi kopi bisa mencapai satu ton per tahun.
Salah satu pengunjung, Nikita mengatakan lokasi wisata Kampung Kopi Luwak yang terletak di kawasan Jalan Poros Samarinda - Bontang, bisa menjadi salah satu destinasi para pelancong untuk beristirahat sejenak ketika dalam perjalanan jauh dari Kota Samarinda menuju ke Kota Bontang.
Suasananya yang sejuk dan indah serta bisa langsung mencicipi nikmatnya sensasi kopi luwak asli menjadi pengalaman tersendiri baginya.
Bahkan dia merekomendasikan tempat itu sebagai tempat untuk beristirahat sembari healing bersama keluarga.
"Jadi pas kita dalam perjalanan, kita melihat ada Wisata Kampung Kopi Luwak jadi kita penasaran untuk mencoba. Pas masuk ternyata dari vibes nya terasa banget kampung kopi luwaknya, nah pas coba kopinya ternyata memang beda," kata Nikita.
Menurutnya, Kampung Kopi Luwak ini memang menjadi lokasi wisata kopi pertama yang ada di Kalimantan timur, sehingga buat para pecinta kopi, sangat cocok untuk berkunjung ke sini.
"Apalagi dari pengelolanya bilang kalau ini adalah lokasi wisata kopi pertama di Kaltim, jadi ini tempat yang cukup recommended untuk bersantai sejenak sembari melihat langsung pengolahan kopi luwak," tuturnya.
Wisata Kampung Kopi Luwak ini, berdiri sejak tahun 2000 lalu. Awalnya, pada tahun 1997 silam, para petani kopi yang mulai mengembangkan perkebunan kopi di kawasan ini belum menyadari bahwa biji kopi hasil dari kotoran luwak bisa diolah menjadi minuman kopi yang nikmat dan berkhasiat.
"Dari tahun 1997, waktu itu awalnya kopi luwak itu ya kotoran, petani tidak ambil karena kesannya kotoran," kata Kepala Desa Prangat Baru Fitriati.
Kemudian menjelaskan pada tahun 2000-an itu, ada ahli kopi dari Jakarta yang berkunjung ke Kampung Kopi dan menjelaskan bahwa biji kopi putih dari kotoran luwak masih bisa diolah menjadi minuman kopi yang enak, nikmat dan memiliki khasiat menyehatkan bagi tubuh.
Sejak saat itulah, petani kopi disana akhirnya mulai mengumpulkan biji kopi putih dari kotoran luwak untuk kemudian diolah menjadi minuman kopi luwak yang bisa dinikmati langsung oleh para pengunjung. (*)