TRIBUNKALTIM.CO - Tiga relawan Griya Mukti Sejahtera (GMS) yang tewas usai mengalami kecelakaan tunggal saat dalam perjalanan menuju TKP kebakaran di Pasar Harapan Baru Samarinda telah dikebumikan pada Selasa (10/12/2024).
Jasad Ronaldi (22) alias Ronal menjadi yang pertama dikebumikan di pekuburan muslim yang tidak jauh dari kedimannya di Jalan Ahim 5, RT 52, Kelurahan Sempaja Timur.
Saat kejadian Ronaldi duduk di bak belakang bersama Hikmal Akbar (diberitakan sebelumnya Akmal), Dede dan Khairul Anam dan terpental.
Sesudahnya jenazah Wahyudha Jihad Siswanto atau Yuda (21) juga dikebumikan sekitar Pukul 11.00 WITA di Pemakaman Muslim Gunung Lingai di kawasan tempat tinggalnya, Perumahan Griya Mukti Sejahtera.
Baca juga: Penyebab Kecelakaan yang Dialami 6 Relawan GMS Samarinda Saat ke TKP Kebakaran
Saat kejadian, pemuda 21 tahun yang bermukim di Jalan PM Noor, Perumahan Griya Mukti Sejahtera, BlokT11, RT 6, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang itu duduk di samping driver.
Karena kecelakaan maut itu, Yuda meninggal dunia di tempat.
Tubuhnya terhimpit di kabin depan.
Terakhir jasad Hikmal Akbar (22) juga dikebumikan di Pemakaman Muslim Gunung Lingai pada Pukul 15.00 WITA.
Tempat peristirahatan terakhirnya berada tepat di samping makam Yuda yang lebih dulu dikebumikan.
Saat kejadian Hikmal juga duduk di bak belakang. Tubuhnya terpental hingga ke tengah jalan dan dinyatakan meninggal dunia saat menuju rumah sakit.
Namun menurut penjelasan salah satu bibi dari Hikmal yang belum sempat menyebutkan namanya, anak bungsu dari 3 bersaudara itu terkenal periang dan sangat ramah.
"Malam Minggu (7/12) lalu tumben sekali dia (Hikmal) chatt tanya kabar saya," demikian sepenggal kata yang sanggup dilontarkan oleh bibi dari Hikmal usai pemakaman dan kembali hanyut dalam lamunannya.
Demikian juga Karyo Budi Utomo Paman dari Hikmal sekaligus juru bicara keluarga mengatakan sang keponakan merupakan pribadi yang hangat dan sangat rajin membantu siapapun.
Ia mengatakan Hikmal sudah sangat rajin membantu siapapun sedari kecil dan mulai bergabung ke tim relawan GMS saat SMP hingga akhir hayatnya.
Selama berkuliah di Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), pemuda yang mengambil jurusan teknik mesin itu aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa.