TRIBUNKALTIM.CO - Berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan untuk membayar utang puasa selama bulan suci kemarin.
Sementara itu, salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan di bulan Syawal adalah puasa Syawal.
Lantas, apakah boleh niat puasa qadha Ramadhan digabung dengan puasa Syawal?
Qadha puasa adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa wajib yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan sebelumnya.
Baca juga: Batas Waktu Bayar Utang Puasa Ramadhan, Bacaan Niat Qadha Puasa dalam Tulisan Arab dan Latin
Bagi umat Islam yang memiliki utang puasa Ramadhan diwajibkan untuk menggantinya dengan berpuasa bagi yang mampu melaksanakannya dan tidak ada udzur untuk meninggalkannya.
Sementara, bagi mereka yang benar-benar sudah tidak mampu mengqadha puasa, maka dapat menggantinya dengan membayar Fidyah.
Menurut maklumat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, awal Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Syarat dan Ketentuan Qadha Puasa RamadhanBerikut ini syarat dan ketentuan bagi umat Islam yang wajib mengqadha puasa Ramadhan, dikutip dari BAZNAS.
- Wajib mengganti puasa Ramadhan sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan
- Waktu mengqadha puasa Ramadhan boleh dilakukan dari Syawal hingga Syaban kecuali pada hari tasyrik dan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, yaitu Hari Raya Idul Fitri pada 1 Syawal, dan Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah.
Baca juga: Niat Puasa Syawal 6 Hari setelah Idul Fitri 2025, Lengkap Tata Cara, Keutamaan dan Kapan Dimulainya
- Qadha puasa Ramadhan dapat dilakukan secara beruntun atau terpisah
- Qadha puasa Ramadhan tidak boleh dibatalkan kecuali ada udzur yang dibenarkan secara syariah
- Jika tidak membayar utang puasa hingga tiba Ramadan berikutnya, menurut sebagian besar ulama, orang tersebut tetap wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan. Namun, harus segera membayar utang puasa tersebut setelah bulan Ramadan berikutnya selesai.
Bolehkah Digabung dengan Puasa Syawal?
Menyikapi pertanyaan ini, beberapa ulama memberikan pandangannya.
Imam al-Syarqawi (w 1227 H) dalam karya besarnya, Hasyiyah al-Syarqawi, menyatakan bahwa seseorang yang berpuasa di bulan Syawal dengan niat qadha atau nadzar, tetap akan mendapatkan pahala puasa sunah Syawal.
Meskipun demikian, pahalanya tidak akan sempurna seperti yang dituntut oleh hadis.
"Bila ingin mendapat pahala puasa Syawal dengan sempurna, harus dilaksanakan dengan niat khusus puasa enam hari Syawal, tidak digabung dengan yang lain." (Hasyiyah al-Syarqawi, juz 1, hlm. 474)
Pendapat senada juga disampaikan oleh al-Ramli (w 1004 H) dalam kitabnya, Nihayatul Muhtaj, yang mengatakan bahwa jika seseorang melaksanakan puasa qadha pada Syawal, dia tetap akan mendapatkan pahala sunah Syawal, namun tidak secara sempurna.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa diperbolehkan untuk menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan dan sunah Syawal.
Namun, jika ingin mendapatkan pahala puasa Syawal dengan sempurna, disarankan untuk mendahulukan qadha terlebih dahulu, baru kemudian melanjutkan dengan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri 2025 Lengkap Keutamaannya
Apa Saja Keutamaan Puasa Syawal?
Puasa sunah Syawal memiliki berbagai keutamaan yang patut diperhatikan, antara lain:
1. Menghapus Dosa Selama Setahun
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
Hadis ini memberikan harapan akan penghapusan dosa yang kita lakukan sepanjang tahun.
2. Ibadah yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW
Puasa Syawal adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Beliau senantiasa melaksanakan puasa ini, kecuali dalam keadaan sakit atau terpaksa.
Ketekunan beliau dalam menjalankan puasa Syawal seharusnya menjadi teladan bagi kita semua.
3. Manfaat Kesehatan
Puasa Syawal tidak hanya bermanfaat dari segi spiritual, tetapi juga kesehatan.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten, seperti puasa Syawal, dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit.
Di tengah kesibukan hidup, menjaga kesehatan adalah hal yang tidak boleh diabaikan.
4. Menyempurnakan Ibadah
Menjalankan ibadah bagi setiap Muslim tidak pernah berhenti pada satu pencapaian.
Puasa Syawal memberi kesempatan untuk menyempurnakan amal ibadah yang telah dilakukan.
Kesadaran akan kekurangan dalam menjalankan ibadah utama mendorong kita untuk terus berusaha memperbaiki diri.
Melaksanakan puasa qadha Ramadhan dan puasa sunah Syawal dapat dilakukan bersamaan, meskipun dengan catatan jika ingin meraih pahala yang sempurna, sebaiknya qadha dilakukan terlebih dahulu.
Selain itu, puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun kesehatan.
Maka, penting bagi umat Muslim untuk memanfaatkan bulan Syawal sebaik mungkin dengan melaksanakan ibadah puasa ini.
Baca juga: Lupa Punya Hutang Berapa Puasa Ramadhan, Bagaimana Cara Membayarnya? Ini Bacaan Niat Qadha Puasa
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram