Aplikasi

Perbendaan Mencolok Penggunaan ChatGPT, Gen Z untuk Curhat, Milenial Dipakai Buat Googling

Editor: Heriani AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGGUNAAN CHATCPT - Seiring berkembangnya dunia digital, mesin pencari Google kini mulai disayingi oleh AI. CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa ada perbedaan mencolok terkait penggunaan asisten chatbot AI miliknya, yakni ChatGPT, khususnya saat digunakan oleh generasi tertentu.

TRIBUNKALTIM.CO - ChatGPT adalah model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI yang digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari mencari informasi, membantu pekerjaan, hingga mendidik.

Ia dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan, membuat teks, menerjemahkan bahasa, dan banyak lagi. 

Kehadiran teknologi berupa asisten digital berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dalam kehidupan manusia ternyata tidak sepenuhnya digunakan dengan cara yang sama oleh setiap generasi. 

Baca juga: Privasi Pengguna Terancam? Ini Alasan Meta AI Dinilai Lebih Rawan dari ChatGPT

Baru-baru ini, CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa ada perbedaan mencolok terkait penggunaan asisten chatbot AI miliknya, yakni ChatGPT, khususnya saat digunakan oleh generasi tertentu.

Dikutip Quartsz dari wawancara Altman saat di acara AI Ascent Sequoia Capital, yang ditayangkan di kanal YouTube Sequoia, dua generasi yang disorot oleh CEO OpenAI tersebut adalah Milenial dan Gen Z.

Menurut Altman, perbedaan yang paling terlihat dari kedua generasi tersebut saat menggunakan ChatGPT yaitu dari segi "kebutuhan".

Untuk Gen Z alias orang-orang yang lahir pada tahun 1997 ke atas, disebut sangat mengandalkan ChatGPT dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk saat mengambil keputusan penting.

Sementara itu, untuk generasi Milenial (kelahiran tahun 1981 sampai 1996), disebut lebih banyak menggunakan ChatGPT sebagai pengganti Google, seperti untuk mencari informasi penting secara cepat.

Baca juga: Inilah Prompt untuk Edit Foto Main PS Bareng Artis via ChatGPT yang Viral di TikTok, Coba Sekarang!

Perbedaan Gen Z dan Milenial saat pakai ChatGPT

Dijelaskan Altman, mayoritas Gen Z yang menggunakan ChatGPT bukan untuk sekadar membantu menjawab pertanyaan atau tugas sekolah saja, tetapi sudah sampai di titik menjadikan AI sebagai "penasihat hidup" dan alat pengambilan keputusan.

Altman menyebut, Gen Z cenderung memiliki tingkat keraguan yang tinggi sehingga banyak dari mereka yang pada akhirnya meminta saran kepada ChatGPT untuk membantu mereka mengambil keputusan.

Adapun pertanyaan yang diajukan oleh Gen Z pun disebut sangat bervariasi.

Mulai dari persoalan hubungan seperti menentukan apakah harus putus dari pacar, merencanakan langkah karir di masa depan, atau pertanyaan lainnya.

"Mereka benar-benar tidak membuat keputusan tanpa bertanya kepada ChatGPT terkait apa yang harus mereka lakukan. ChatGPTmemahami konteks lengkap tentang (permasalahan) setiap orang dalam hidup mereka dan apa yang mereka bicarakan," ungkap Altman.

Baca juga: Cara Edit Foto Main PS Bareng Artis Favorit via ChatGPT yang Lagi Viral di TikTok, Pakai Prompt Ini!

ChatGPT memahami konteks lengkap kehidupan dan permasalahan tiap individu.

Menurut Altman, banyak dari Gen Z yang bahkan sudah mulai membangun "alur kerja" tertentu bersama dengan chatbot AI tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini