TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Mayjen Amir Hatami, Panglima baru Iran bersumpah akan menyerang Israel dengan keras, awal kariernya dari medan perang.
Ketegangan Timur Tengah memanas.
Iran bersiap membalas serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah panglima militernya.
Dukungan pun datang dari warga Iran.
Spanduk-spanduk berisi slogan balasan tersebar di seluruh Iran, salah satunya berbunyi: “Anda memulai perang, kami akan mengakhirinya.”
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah menunjuk Mayor Jenderal Amir Hatami sebagai Panglima Angkatan Darat Iran (Artesh) setelah serangan Israel menewaskan sejumlah pemimpin militer Iran pada Jumat (13/6/2025).
Baca juga: Dampak Perang Israel - Iran Bagi Indonesia, Pakar Sarankan Pemerintah Ambil Langkah-langkah Ini
Sebelumnya, Hatami tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Iran dari tahun 2017 hingga 2021.
Dilansir dari Teheren Times, dalam dekrit resmi, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan penunjukkan tersebut didasarkan pada dedikasi, kompetensi, dan pengalaman Hatami.
Ia juga meminta Hatami menggunakan pendekatan transformatif dan revolusioner dalam kepemimpinannya.
Ayatollah Ali Khamenei memberinya empat tugas yakni meningkatkan kesiapan tempur, memperkuat landasan spiritual dan ideologis, meningkatkan kesejahteraan personel, dan meningkatkan kerja sama dengan cabang Angkatan Bersenjata lainnya.
Hatami menggantikan posisi Mayor Jenderal Seyyed Abdolrahim Mousavi yang ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata setelah Jenderal Mohammad Hossein Bagheri dibunuh Israel.
Dilansir dari The Jerussalem Post, Hatami bersumpah bahwa angkatan darat Iran akan menyerang "Israel dengan keras" sebagai balasan atas serangan Israel selama beberapa hari terakhir.
Media "This Is Beirut" mencatat Amir Hatami bukanlah orang sembarangan.
Perwira karier di Artesh kelahiran Zanjan, Iran tahun 1965 itu mengawali kariernya di medan perang dalam Operasi Mersad.
Operasi Mersad sendiri tercatat sebagai salah satu operasi militer besar dalam Perang Iran-Irak.