Berita Balikpapan Terkini

BMKG Catat Kemarau Tahun Ini Tergolong Normal, Potensi Karhutla tak Boleh Diabaikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POTENSI KARHUTLA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kemarau tahun 2025 ini tergolong normal. Meskipun kemarau tahun ini tergolong normal, potensi dampak negatif tetap signifikan dan tidak boleh diabaikan. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kemarau tahun 2025 ini tergolong normal.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto menilai meskipun kemarau tahun ini tergolong normal, potensi dampak negatif tetap signifikan dan tidak boleh diabaikan.

"Ancaman karhutla, kekurangan air, dan gangguan pernapasan akibat debu menjadi isu utama yang harus diantisipasi secara serius," ujarnya, Sabtu (2/8/2025).

BMKG mencatat Kalimantan Timur telah memasuki musim kemarau sejak awal Juli dan diperkirakan berlangsung hingga September, dengan puncaknya terjadi pada Agustus 2025.

Sementara penurunan curah hujan mulai terdeteksi sejak pertengahan Juli dan terus berlanjut.

Baca juga: BMKG Ingatkan Mitigasi Hadapi Risiko Musim Kemarau di Kaltim

"Kondisi ini mempercepat pengeringan vegetasi dan meningkatkan potensi karhutla," ucapnya.

Di sisi lain, akumulasi debu di udara berisiko menimbulkan gangguan pernapasan. Terutama bagi anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya.

Meski sesekali masih turun hujan, BMKG menyebut periode ini sebagai kemarau basah atau istilah untuk musim kering yang tetap diselingi hujan ringan. Ini umum terjadi di wilayah beriklim monsun seperti Kalimantan Timur.

"Curah hujan bulanan untuk Agustus hingga September diperkirakan hanya berkisar 100 milimeter, masih di bawah ambang batas 150 milimeter untuk kategori musim kemarau menurut standar BMKG," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Berita Terkini