Tribun Kaltim Hari Ini

Harga Beras di Mahulu Kaltim Tembus Rp500 Ribu per Karung, Warga Desak Perbaikan Jalan

Editor: Heriani AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEKERINGAN DI MAHULU - Tangkapan layar HL Tribun Kaltim hari ini, Minggu (10/8/2025). Masyarakat Long Pahangai, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur tengah menghadapi dampak kemarau yang cukup parah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat Long Pahangai, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur tengah menghadapi dampak kemarau yang cukup parah. 

Akses transportasi melalui jalur sungai semakin sulit, sehingga pasokan kebutuhan pokok, terutama beras jadi terkendala.

Kekeringan di Maluhu, mulai terasa sejak 23 Juli 2025.

Baca juga: BBM Sulit, Warga Long Pahangai Mahulu Hanya Nikmati Listrik dari pukul 18.00 hingga 00.00

Dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat di wilayah hulu, terutama di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai, yang mengalami kesulitan akses logistik akibat menyusutnya debit Sungai Mahakam selama musim kemarau panjang

Salah satunya dirasakan oleh Teguan Hunyang, warga sekaligus penjual beras di wilayah Long Pahangai.

KEKERINGAN DI MAHULU - Tangkapan layar HL Tribun Kaltim hari ini, Minggu (10/8/2025). (Tribun Kaltim)

Ia mengungkapkan, saat ini stok beras sulit didapat, sehingga harga terus melambung.

“Di Ilir saja harganya sudah naik, apalagi di sini. Ada tambahan biaya angkut,” ujarnya, Sabtu (9/8).

Menurutnya, jika membeli beras di ibu kota kabupaten dengan harga standar, setibanya di Long Pahangai akibat biaya transportasi tinggi, harga beras jadi mahal.

Saat ini, harga satu sak beras 25 kilogram di Long Pahangai mencapai Rp500 ribu, atau Rp20 ribu per kilogramnya.

Hal senada disampaikan Mashadi Sarwan, pemilik Toko Aditya di Long Pahangai.

Baca juga: Kemarau Panjang, Harga Beras di Long Pahangai Mahulu Tembus Rp500 Ribu per Karung

Dituturkan, harga beras kualitas biasa sebelum kekeringan dijual Rp450.000 per sak isi 25 kilogram. 

Namun, setelah kemarau panjang, harganya naik Rp20.000 menjadi Rp470.000 per karung.  Sedangkan, beras kualitas bagus atau premium yang sebelumnya Rp480.000 per karung kini menjadi Rp500.000 per karung.

Aditya menjelaskan, di wilayah tersebut jarang sekali masyarakat membeli beras per kilogram.

“Biasanya warga langsung membeli satu karung 25 kilo,” ujarnya. 

Ia menambahkan, penjualan beras eceran hanya dilakukan untuk kebutuhan tertentu seperti untuk penghuni penginapan.

Halaman
123

Berita Terkini