TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur berlahan mulai tertib dalam membangun lapaknya di pinggir jalan.
Upaya yang dilakukan Camat Sangatta Utara, Hasdiah pada tahun lalu membuahkan hasil.
Hal itu terlihat dari kondisi PKL di Jalan Inpres yang telah memindahkan lapaknya lebih mundur dari atas drainase.
Sebelumnya, pasar tumpah yang ada di Jalan Inpres, kebanyakan diisi oleh PKL yang berjualan di atas drainase, sehingga mengakibatkan aliran air di drainase menjadi tersumbat.
Baca juga: Laboratorium Kesehatan Daerah Kutai Timur Telah Terakreditasi Utama Tapi Masih Minim Peminat
"Sekarang alhamdulillah sudah pada mundur dari drainase, tetapi permasalahan muncul, parkir pembeli di Jalan Inpres yang masih belum tertib," ujar Hasdiah, Senin (4/8/2025).
Nampaknya setiap pagi ataupun sore dan malam, pasar tumpah di Jalan Inpres dipenuhi oleh pembeli, yang memarkirkan kendaraan roda dua ataupun roda empat hingga di badan jalan.
Akhirnya, jalan tersebut padat dan kerap terjadi kemacetan.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya melakukan patroli khusus dengan menertibkan kondisi PKL di sepanjang jalan di Sangatta Utara.
Patroli dilakukan bersama Kasi Tantribum Kecamatan Sangatta Utara dan Satpol PP yang bertugas di Kecamatan Sangatta Utara setiap pagi hari.
"Besok kami akan melakukan penertiban PKL serta menyuarakan imbauan memasang bendera sampai 31 Agustus ini," imbuhnya.
Pasalnya, lapak pedagang kaki lima di Jalan Inprea telah tertib, tetapi di sekitar Kawasan Pasar Induk Sangatta Utara justru semakin mengular.
Tak jarang, para pedagang memilih berjualan di luar pasar ketimbang di gedung Pasar Induk Sangatta Utara yang representatif.
"Di Jalan Diponogero juga sudah mulai tertib, ini akan kita rutinkan terus agar masyarakat bisa tertib, dan tidak berjualan di atas drainase, sehingga saluran air kita lancar dan tidak menyebabkan banjir," tutupnya.(*)