TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kelangkaan beras khusunya jenis premium, di Pasar Sepinggan Balikpapan terjadi sejak Juli 2025 lalu.
Meski begitu, sejumlah pedagang akui tak ada panic buying oleh pelanggan sejak kelangkaan terjadi.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Sepinggan Balikpapan, Ardin mengatakan, rata-rata pelanggannya hanya membeli 5 hingga 7 kilo beras.
Sehingga, menurutnya, kelangkaan yang terjadi tidak disebabkan adanya panic buying. Melainkan kosongnya stok daru distributor beras.
"Rata-rata langgananku beli 5 kilo aja, ada juga yang 7 kilo. Nda ada yang borong karena beras langka. Cuma memang kosong dari distributor nya," ujarnya, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Atasi Kelangkaan Beras Premium, Pemkot Balikpapan Dorong Masyarakat Konsumsi Beras SPHP Milik Bulog
Ia membeberkan, kelangkaan beras yang terjadi berasal dari distributor yang juga mengalami kekosongan stok sejak 10 hari lalu.
Selain itu, sejak kelangkaan terjadi, harga beras dari distributor mulai meningkat, meski tak signifikan. Dari Rp 16 ribu menjadi Rp 17 ribu perkilonya.
"Aku jualnya yang beras premium aja, karena banyak dicari kalangan menengah keatas. Kayak beras bondy, ada juga yang merk Mangga," pungkasnya. (*)