Berita Balikpapan Terkini

Dampak Kelangkaan Beras, Pedagang Rumah Makan: Banyak Pelanggan Hanya Beli Nasi

Penulis: Ardiana
Editor: Amelia Mutia Rachmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRISIS BERAS - Rumah Makan Minang Raya di Kawasan Jalan MT Haryono, Balikpapan, Kamis (7/8/2025). Di tengah kelangkaan beras, lima hingga sepuluh pelanggan dalam sehari datang hanya untuk membeli nasi. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA)

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kelangkaan beras di Balikpapan, Kalimantan Timur nyatanya juga dirasakan oleh sejumlah pengusaha kuliner.

Salah satu Rumah Makan Minang Raya, Martin mengatakan, di tengah kelangkaan beras, lima hingga sepuluh pelanggan dalam sehari datang hanya untuk membeli nasi.

Meski begitu, dirinya mengaku tetap melayani permintaan tersebut di tengah stok beras yang juga terbatas.

"Kadang satu orang beli empat bungkus, karena buat makan keluarganya. Padahal beras juga mahal, kita juga kurang, tapi mau nda mau ya harus tetap dilayani," ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Martin membeberkan, kelangkaan dan lonjakan harga beras ini telah dirasakan sejak dua minggu lalu.

Baca juga: Krisis Beras Premium Balikpapan, Usaha Warung dan Katering Terancam Lumpuh, Pelanggan Menghilang

Bahkan, ia mengaku, ketersediaan beras di agen langganannya, Pasar Pandan Sari Balikpapan, ikut kosong selama seminggu.

Sehingga, ia terpaksa membeli beras eceran di supermaket terdekat, demi menyajikan menu-menu favorit pelanggannya. Biasanya, ia membeli beras bermerk Tulip dan Ayam Jantan.

"Seminggu kami beli eceran terus. Cuma beli 2 karung, beras 10 kiloan, yang penting tetap ada nasi buat pelanggan," tambahnya.

Selain itu, Martin juga mengeluhkan lonjakan harga beras premium yang awalnya Rp 380 ribu, menjadi Rp 400 ribu per 25 kilogram. Kenaikan harga ini terjadi sejak stok beras mulai langka.

"Sudah langka, harganya tinggi betul. Baru kali ini terjadi kayak gini," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Berita Terkini