TRIBUNKALTIM.CO - Aditya Warman (48), Pemimpin Redaksi sebuah portal berita di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) ditemukan tewas dalam sumur di kebunnya sendiri.
Penemuan ini menyisakan teka-teki, apakah ia dibunuh karena motif pribadi, perampokan, atau karena profesinya sebagai jurnalis.
Kasus pembunuhan terhadap Aditya Warman (48), seorang pemimpin redaksi media online di Pangkalpinang, mulai menemui titik terang.
Polisi telah menangkap satu dari dua pelaku pembunuhan yang jasadnya ditemukan di dalam sumur kebun miliknya pada Jumat (8/8/2025).
Baca juga: Alasan Aldi Taher Daftar Jadi Calon Wakil Wali Kota di PSU Pilkada Pangkalpinang 2025, Bukan Politik
Pelaku yang ditangkap adalah Akmal, rekan Hasan Basri—pegawai kebun korban yang kini menjadi buron.
Akmal ditangkap di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan saat mencoba melarikan diri menggunakan mobil korban, sebuah Daihatsu Terios.
"Awalnya korban dilaporkan hilang oleh keluarga. Tapi setelah ditelusuri, mobil milik korban terpantau melintas ke Sumatra Selatan. Dari sinilah jejak pelaku kami temukan," ungkap Dirreskrimum Polda Babel, Kombes Pol M. Rivai Arvan, Sabtu (9/8/2025).
Penyelidikan sementara menyebut bahwa kasus ini tergolong sebagai pencurian dengan kekerasan, mengingat kendaraan korban raib bersamaan dengan hilangnya nyawa Aditya.
Pegawai Kebun Jadi Buronan
Hasan Basri (33), yang baru dua bulan bekerja sebagai penjaga kebun milik Aditya, menjadi terduga pelaku utama.
Ia diketahui mendampingi Aditya ke kebun sehari sebelum jasad korban ditemukan, dan sempat mengaku kepada istri korban bahwa Aditya pergi ke Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
Namun sejak malam itu, Hasan tak bisa lagi dihubungi. “Terakhir saya hubungi Hasan jam 1 siang, katanya Bapak (Aditya) pergi ke Koba. Tapi setelah itu nomor Hasan mati dan dia tak kembali ke kebun,” jelas istri korban.
Foto KTP Hasan sempat beredar di media sosial. Ia tercatat sebagai warga Buay Rawan, OKU Selatan, Sumsel. Polisi kini memburu Hasan dengan bantuan Polda Sumsel.
Baca juga: Rocky Gerung Beber Persamaan IKN Nusantara Sama Tower of Babel, Pastikan IKN di Kaltim tak Jalan
Apakah Terkait Profesi Jurnalis?
Hingga kini, penyidik masih menyelidiki apakah pembunuhan Aditya berkaitan dengan profesinya sebagai jurnalis.