Ekonomi Bisnis

Harga Properti Residensial di Balikpapan Melandai, Didorong oleh 3 Faktor

Kenaikan harga jual properti residensial baru di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melandai

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
GELIAT PROPERTI BALIKPAPAN - Foto ilustrasi pembangunan rumah kontrakan di Jalan Padat Karya, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 10 September 2025 sore. Dunia properti di Balikpapan masih menggeliat bergerak. Disebutkan, , nilai penjualan properti yang masih turun tersebut tidak terlepas dari permintaan properti di Balikpapan yang cenderung kembali ke pola normal, Sabtu (15/11/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO) 

Ringkasan Berita:
  • BI menunjukkan pertumbuhan properti Balikpapan melambat dibandingkan pertumbuhan IHPR;
  • Permintaan properti di Balikpapan yang cenderung kembali ke pola normal;
  • Optimisme terhadap perkembangan properti nyatanya masih prospektif ke depan. 

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kenaikan harga jual properti residensial baru di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melandai pada triwulan III 2025. 

Hal ini dipicu oleh tiga faktor. Yakni sebagai berikut:

  • Kenaikan harga yang tertahan untuk seluruh jenis tipe rumah;
  • Permintaan yang kembali normal;
  • hingga proyek Strategi Nasional (PSN) yang tak lagi masif. 

Kondisi tersebut sesuai hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia untuk kategori baru (pasar primer) pada triwulan III-2025 yang naik lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi mengatakan, harga jual yang terangkum dalam Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III-2025 tumbuh sebesar 0,67 persen (yoy). 

Baca juga: DPMPTSP Balikpapan Tingkatkan Pelayanan Set Plan, Gandeng DPRD dan Pelaku Usaha Properti

Namun, angka ini lebih rendah dan menunjukkan pertumbuhan yang melambat dibandingkan pertumbuhan IHPR pada triwulan II-2025 sebesar 0,81 persen (yoy).

Menurutnya, lambatnya pertumbuhan IHPR tersebut terutama disebabkan oleh tertahannya kenaikan harga untuk seluruh jenis tipe rumah. 

Terlebih, kenaikan harga jual tipe rumah besar (>70m2) hanya 1,66 persen (yoy), tipe menengah (36m2< luas>

Sementara itu, kenaikan tersebut lebih rendah dibanding triwulan II-2025 yang masing-masing sebesar 1,84 persen (yoy); 0,42 persen (yoy); dan 0,38 persen (yoy). 

"Sehingga, nilai penjualan triwulan III-2025 tercatat turun sebesar 44,98 persen (yoy)," ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

Menurutnya, nilai penjualan properti yang masih turun tersebut tidak terlepas dari permintaan properti di Balikpapan yang cenderung kembali ke pola normal. 

Hal ini juga sejalan dengan beberapa proyek strategis nasional yang pengerjaannya tidak lagi semasif periode sebelumnya. seperti kilang minyak pertamina dan pembangunan Ibukota Nusantara (IKN). 

Dengan begitu, sejumlah developer tetap menempuh strategi optimalisasi pendapatan, dengan memprioritaskan penjualan pada rumah tipe menengah dan tipe kecil yang harganya masih dapat dijangkau oleh sebagian besar konsumen. 

Namun, baginya, optimisme terhadap perkembangan properti nyatanya masih prospektif ke depan. 

"Ini sejalan dengan upaya bagi pelaku usaha properti untuk terus mengembangkan usahanya, terindikasi dengan membaiknya pertumbuhan kredit properti," pungkasnya. 

(*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved