Berita Kukar Terkini
DPRD Kukar Gelar Rapat Paripurna HUT ke-243 Tenggarong, Abdul Rasyid Tekankan Penataan Kota
DPRD Kukar rayakan HUT ke-243 Tenggarong dengan harapan kota semakin cantik, tertata, dan tetap menjaga marwah peradaban Nusantara
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-243 Kota Tenggarong menjadi momen penting bagi masyarakat dan jajaran pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar menggelar rapat paripurna istimewa di Ruang Sidang Utama DPRD Kukar, Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Timbau, Senin (29/9/2025).
Dengan mengusung tema “Menjaga Marwah Peradaban Nusantara”, peringatan ini tidak hanya bernuansa seremonial, tetapi juga mengandung refleksi atas perjalanan panjang kota bersejarah tersebut.
Agenda utama paripurna adalah mendengarkan pidato Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri.
Namun, rapat ini juga menjadi wadah bagi pimpinan DPRD untuk menyampaikan pandangan dan harapan terhadap masa depan Tenggarong.
Baca juga: Belimbur Prosesi Sakral Festival Adat Erau Kukar yang Dimaknai Ritual Penyucian Diri
Wakil Ketua I DPRD Kukar, Abdul Rasyid, menyampaikan bahwa usia ke-243 harus menjadi momentum memperindah wajah kota sekaligus memperkuat identitas budaya Tenggarong.
“Ya, kita mengucapkan selamat ulang tahun kepada kota Tenggarong, kota yang kita cintai bersama, ke-243. Mudah-mudahan di usia yang cukup mapan ini, artinya kita semakin memperbenahi Tenggarong ini biar lebih cantik, lebih baik, sehingga menjadi daya tarik orang untuk datang ke tempat kita, untuk berinvestasi ke tempat kita,” ujarnya.
Menurutnya, perkembangan infrastruktur dalam lima tahun terakhir sudah cukup terlihat, namun harus terus ditingkatkan agar kota semakin tertata dan nyaman dihuni.
“Alhamdulillah mungkin kita melihat perkembangan Tenggarong 5 tahun terakhir ini sudah mulai ada perubahan, di mana infrastruktur yang dulunya sempit, sekarang sudah kita benahi, dibesari. Mudah-mudahan ke depan ini terus berlanjut, sehingga kota Tenggarong ini bisa tertata dengan baik dan bisa menjadi wadah yang nyaman bagi orang yang bertempat tinggal di sini,” tambahnya.
Abdul Rasyid juga menekankan pentingnya pelestarian budaya, seni, dan kuliner khas Kutai sebagai identitas daerah.
Baca juga: Festival Adat Erau di Kukar, Ribuan Warga Menyaksikan Prosesi Adat Mengulur Naga dan Belimbur
“Adat istiadat, baik itu seni budaya maupun yang lain, maupun katakanlah masakan-masakannya, kue-kuenya itu juga harus kita lestarikan,” jelasnya.
Sementara itu, dalam pidatonya Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan bahwa Tenggarong adalah etalase peradaban Kutai Kartanegara yang harus terus dijaga, baik dari sisi sejarah maupun pembangunan modern.
Ia menyinggung rencana besar pembangunan kota, mulai dari Pasar Tangga Arung, ruang terbuka hijau, transportasi modern, hingga konsep waterfront city dan kota kreatif.
“243 tahun yang lalu titik awal Tenggarong menjadi sebuah pusat pemerintahan dan peradaban di tanah Kutai. Tenggarong adalah gambaran kota peradaban yang telah terbentuk sejak zaman kerajaan hingga kini, dan menjadi barometer pembangunan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (*)
Belimbur Prosesi Sakral Festival Adat Erau Kukar yang Dimaknai Ritual Penyucian Diri |
![]() |
---|
Festival Adat Erau di Kukar, Ribuan Warga Menyaksikan Prosesi Adat Mengulur Naga dan Belimbur |
![]() |
---|
Dari Belgia ke Tenggarong, Abe Temukan Pesona Larung Naga dan Belimbur di Festival Adat Erau 2025 |
![]() |
---|
Buah Manis Greenhouse, KWT Rapak Lambur Panen Perdana Melon di Kukar |
![]() |
---|
Lomba Seni Budaya Kutai Erau 2025 di Kukar, Dibanjiri Peserta hingga Melebihi Kuota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.