Filter Air Buatan Mahasiswa ITK Siap Bantu Warga Perumahan Graha Kartini Permai Teritip
Kesulitan mendapatkan air bersih masih menjadi masalah yang sering dijumpai di Kota Balikpapan.
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN – Kesulitan mendapatkan air bersih masih menjadi masalah yang sering dijumpai di Kota Balikpapan.
Meskipun sebagian wilayah telah terlayani jaringan PDAM, nyatanya masih banyak daerah yang belum mendapatkan akses distribusi air bersih secara merata sehingga masyarakat harus mencari alternatif sumber air lain.
Salah satu solusi yang selama ini diterapkan warga adalah menggunakan air sumur atau membangun sistem Water Treatment Plant (WTP) mandiri secara swadaya.
Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya efektif karena kualitas air yang dihasilkan masih belum stabil dan sering kali menimbulkan bau besi, rasa tidak tawar, serta kekeruhan yang cukup tinggi.
Kondisi ini juga dialami oleh warga Perumahan Graha Kartini Permai, Kelurahan Teritip, di mana air sumur yang digunakan sehari-hari masih keruh, kekuningan, dan berbau logam akibat tingginya kadar Fe (besi) serta kandungan material terlarut lainnya.
Baca juga: Kerjasama PDAM Balikpapan dan Swasta untuk Atasi Keterbatasan Air Baku, Pengamat Ingatkan soal Tarif
Meskipun beberapa warga sudah mencoba menggunakan filter instan maupun WTP sederhana, hasilnya belum optimal karena proses penyaringan yang dilakukan belum melalui tahap filtrasi berlapis sesuai standar kebutuhan kualitas air rumah tangga.
Situasi ini menyebabkan warga mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih yang layak digunakan dalam berbagai aktivitas rumah tangga seperti mencuci, mandi, maupun kebutuhan lainnya.
Untuk membantu mengatasi persoalan tersebut, tim pengabdian masyarakat Institut Teknologi Kalimantan (ITK) mengadakan sosialisasi pembuatan, penggunaan serta perawatan filter air rumah tangga.
Dalam kegiatan ini, tim tidak hanya memberikan penjelasan, tetapi juga memperkenalkan filter air buatan sendiri yang dirancang agar mudah dioperasikan dan dapat dirawat tanpa biaya besar.
Filter yang diperkenalkan memiliki tiga tahap penyaringan dengan susunan media berlapis kapas – batu zeolit – kapas – pasir silika – kapas – karbon aktif – kapas. Susunan ini dirancang agar kotoran kasar, kandungan logam, bau besi, dan senyawa terlarut dapat tersaring lebih menyeluruh. Media dimasukkan ke dalam pipa 4 inch sehingga warga dapat mengaplikasikannya sendiri.
Untuk demonstrasi, tim membawa unit filter berukuran satu meter menggunakan pipa 4 inch. Unit ini digunakan untuk menunjukkan alur pemasangan, cara kerja, dan langkah perawatan seperti backwash. Warga diajarkan mengenali tanda-tanda filter mulai melemah, seperti air kembali keruh, aliran menurun, hingga perubahan warna media.
Selain sosialisasi, tim juga membagikan beberapa unit filter air kepada warga. Filter yang dibagikan memiliki panjang sekitar 40 cm, menggunakan pipa 4 inch, dan disusun dengan media yang sama seperti unit demonstrasi. Pembagian dilakukan agar warga dapat langsung menggunakan filter tersebut di rumah tanpa harus merakit sendiri.
Kegiatan ini mendapat tanggapan positif. Banyak warga sebelumnya sudah memiliki filter, tetapi tidak memahami cara merawatnya. Melalui penjelasan dan demonstrasi, warga kini mendapatkan gambaran mengenai cara menjaga kualitas air WTP yang digunakan di lingkungan GKP dengan instalasi filter yang benar.
Ketua RT 043 Kelurahan Teritip, Bapak Kaharuddin, S.Pd, turut memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan ini. Beliau menyampaikan, ''Saya sangat berterima kasih atas kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa ITK.
Baca juga: Wali Kota Sebut Pasokan Air Baku PDAM Balikpapan akan Bertambah, Siap Kerja Sama dengan PT ATP
Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan agar masyarakat memiliki pemahaman yang benar dalam menggunakan dan merawat filter air. Dengan adanya sosialisasi ini, warga dapat memanfaatkan air yang lebih bersih dan aman untuk keperluan sehari-hari. Saya juga berharap program sosialisasi dari kampus ITK dapat terus berjalan di kampung ini, bukan hanya mengenai filter air, tetapi juga hal-hal lain yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat''.
Program ini diharapkan membantu warga memaksimalkan penggunaan filter rumah tangga dan meningkatkan kualitas air sumur yang selama ini menjadi masalah utama di lingkungan Graha Kartini Permai.(*)
| Mengenal FIFA Series 2026: Turnamen Mini Lintas Benua, 8 Tuan Rumah Termasuk Timnas Indonesia |
|
|---|
| Prediksi Arsenal vs Bayern Munchen di Liga Champions, Susunan Pemain dan Jam Tayang |
|
|---|
| BSU November 2025 Kapan Cair? Info Resmi Menaker dan Cara Cek Status Penerima Bantuan Rp 600 Ribu |
|
|---|
| Chelsea vs Barcelona 26 November 2025: Prediksi Skor dan Analisis Taktik Laga UCL di Stamford Bridge |
|
|---|
| Punya Emas? Ini Aturan Pajak Terbaru yang Perlu Anda Tahu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251125_ITKFilter1.jpg)