Berita Nasional Terkini

Program Makan Bergizi Gratis Serap Rp335 Triliun di 2026, Lampaui Anggaran Kesehatan dan Pertahanan

Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun untuk Tahun Anggaran (TA) 2026. 

Editor: Heriani AM
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
MAKAN BERGIZI GRATIS - Ratusan siswa SDN 015 Balikpapan Selatan kini merasakan manfaat dari program makan bergizi gratis yang mulai berjalan, Senin (17/2). (TRIBUNKALTIM.COM/ DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun untuk Tahun Anggaran (TA) 2026. 

Menariknya, hampir setengah dari total anggaran tersebut, yakni Rp335 triliun, difokuskan hanya untuk satu program, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Anggaran jumbo ini menjadikan MBG sebagai program dengan alokasi dana terbesar dalam sektor pendidikan, bahkan melampaui pendanaan untuk beasiswa LPDP, KIP Kuliah, hingga Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Tak hanya itu, anggaran MBG juga mengungguli beberapa sektor strategis lainnya seperti kesehatan (Rp244 triliun), ketahanan pangan (Rp164,4 triliun), dan penegakan hukum (Rp60,4 triliun).

Baca juga: Prabowo Alokasikan Rp335 Triliun untuk Program MBG di Tahun 2026, Klaim Ciptakan 290 Lapangan Kerja

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut anggaran pendidikan tahun 2026 dibagi ke dalam tiga kelompok penerima manfaat, yaitu siswa/mahasiswa, guru/dosen, dan sekolah/kampus.

Namun, dominasi MBG dalam pos anggaran siswa/mahasiswa menimbulkan perhatian tersendiri karena porsinya mencapai hampir 83 persen dari total anggaran di kelompok ini.

Program MBG sendiri telah berjalan sejak Januari 2025, namun hingga pertengahan tahun jumlah penerima manfaat baru mencapai 7 persen dari target nasional.

Meski begitu, pemerintah terus menggelontorkan dana tambahan untuk memperluas cakupan program ini, bahkan menjadikan MBG lebih besar dari anggaran pertahanan dan keamanan gabungan.

Dari total anggaran tersebut, ada tiga sektor yang bakal menerimanya, yakni siswa atau mahasiswa, guru/dosen/tenaga kependidikan, dan sekolah atau kampus.

Sri Mulyani mengungkapkan alokasi anggaran terbesar diberikan kepada siswa atau mahasiswa yaitu sebesar Rp401,5 triliun.

Baca juga: Retret Kepala Daerah II Bukan di Akmil, Kemendagri Pilih IPDN, Evaluasi MBG Jadi Materi Pembekalan

Adapun anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan beasiswa Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), hingga Makan Bergizi Gratis (MBG). 

"Yang diterima murid dalam hal ini siswa atau mahasiswa itu Rp401 triliun sendiri. Dalam bentuk apa? Dari beasiswa Bidikmisi, beasiswa LPDP, pengiriman untuk program Indonesia Pintar, dan Makan Bergizi Gratis," katanya dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Kementerian Keuangan, Sabtu (16/7/2025).

Sementara, anggaran untuk guru/dosen/tenaga kependidikan, sebesar Rp178,7 triliun dengan alokasi terbesar untuk tunjangan profesi guru (TPG) PNS, tunjangan profesi dosen (TPD) PNS, dan gaji pendidik.

Total pengalokasian anggaran untuk pos tersebut sebesar Rp82,9 triliun.

Setelah itu, pengalokasian terbesar kedua adalah untuk TPG aparatur sipil negara daerah (ASND) sebesar Rp68,7 triliun yang ditujukan untuk 1,6 juta guru.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved