HUT Kemerdekaan RI
Sejarah Paskibraka, Arti dan Filosofi Formasi 17-8-45 yang Dipakai saat Upacara HUT Kemerdekaan RI
Sejarah Paskibraka, arti dan filosofi formasi 17-8-45 yang dipakai saat Upacara HUT Kemerdekaan RI
Penulis: Aro | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Baki bendera dibawa oleh putri sebagai simbol kelembutan dan keanggunan.
Demi kelancaran prosesi, Pasukan 8 juga mendapat pengawalan ketat dari TNI atau Polri.
Pasukan 45 sebagai Kelompok Terbesar
Pasukan 45 adalah kelompok terbesar dalam Paskibraka, terdiri dari 45 anggota.
Angka ini melambangkan tahun kemerdekaan, 1945.
Tugas utamanya adalah mengawal prosesi pengibaran dan penurunan bendera, menjaga kehormatan, serta memastikan formasi tetap teratur.
Dengan posisi di barisan belakang, Pasukan 45 menjadi benteng terakhir yang menjaga kekompakan dan kelancaran jalannya upacara.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022, Paskibraka adalah program pengkaderan calon pemimpin bangsa berkarakter Pancasila.
Proses ini mencakup pembelajaran ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan, latihan kepemimpinan, serta baris-berbaris.
Tujuannya adalah membentuk generasi muda yang tangguh, mandiri, dan berintegritas.
Tugas Paskibraka tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Mereka menjadi simbol pengibar semangat kemerdekaan di seluruh pelosok negeri.
Siapa Pencetus Paskibraka?
Mayor (Laut) Husein Mutahar dikenal sebagai Bapak Paskibraka Indonesia.
Gagasannya lahir pada tahun 1946 ketika ibu kota negara dipindahkan ke Yogyakarta.
Pada peringatan HUT Kemerdekaan pertama, Presiden Soekarno menugaskannya mempersiapkan upacara bendera di Istana Gedung Agung.
Mutahar berinisiatif melibatkan pemuda dan pemudi dari berbagai daerah sebagai simbol persatuan dan keterlibatan generasi muda dalam menjaga kemerdekaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.