Berita Nasional Terkini

Fakta-fakta Diskotek Marcopolo Dirobohkan, Jadi Markas GRIB Jaya, Kronologi Pangdam Dilempari Batu

Pembongkaran Diskotek Marcopolo yang juga menjadi Markas GRIB Jaya Sumut pada Kamis (14/8/2025) memunculkan sederet fakta dan kisah menarik.

Editor: Doan Pardede
Kolase: Tribun-Medan.com/Fredy Santoso dan Instagram @bobbynst
MARKAS GRIB DIBONGKAR - (Kiri) Foto Gubernur Sumut Bobby Nasution yang diunduh dari Instagram pribadinya pada Kamis (6/3/2025) dan (Kanan) Momen alat berat merobohkan gedung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Sumatera Utara, Kamis (14/8/2025). 

Pangdam Bukit Barisan Dihujani Batu

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto dilempari batu saat turun langsung pada pembongkaran Diskotek Marcopolo di Jalan Sei Petani, Dusun VII, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (14/8/2025).

MARKAS GRIB DIBONGKAR - Momen Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto dilindungi ajudannya menggunakan tameng bertuliskan 'Polisi' agar terhindar dari hujan batu ormas yang menolak perobohan markas GRIB Jaya di Desa Namorubejulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (14/8/2025).
MARKAS GRIB DIBONGKAR - Momen Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto dilindungi ajudannya menggunakan tameng bertuliskan 'Polisi' agar terhindar dari hujan batu ormas yang menolak perobohan markas GRIB Jaya di Desa Namorubejulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (14/8/2025). ((TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO))

Kejadian itu bermula ketika Gubernur Sumut Bobby Nasution memerintahkan alat berat untuk mulai menghancurkan bangunan Diskotek Marcopolo.

Di tengah-tengah pembongkaran diskotek yang juga jadi markas rrmas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Sumut itu, massa GRIB Sumut melakukan perlawanan.

Mereka melempar batu ke arah Gubernur Bobby dan Pangdam I/BB Mayjen Rio Firdianto yang hadir di lokasi penertiban.

Aparat keamanan dari TNI dan Polri langsung menjaga ketat keduanya di bawah perlindungan tameng.

Pangdam bahkan sempat berteriak meminta massa membubarkan diri, sambil dikelilingi ajudannya.

Di sini ia dilindungi ajudannya yang sudah memegang senjata laras panjang dan membentuk lingkaran.

Khawatir situasi semakin tak kondusif, Mayjen Rio yang awalnya berada di disamping alat berat langsung mundur beberapa meter.

Ajudannya pun langsung mengambil 2 tameng milik Polisi melindungi Mayjen Rio.

Satu tameng berada di atas kepala dan satunya lagi berada di depan untuk menghindari hujan batu.

Wajah jenderal bintang dua ini tampak memerah, emosi, matanya menyorot ke arah segerombolan orang melempari batu ke arah aparat, maupun pejabat. 

Sementara massa GRIB Sumut berhasil dipukul mundur.

Mereka kocar-kacir dibubarkan petugas dari lokasi kejadian.

Pada akhirnya, situasi dapat dikondisikan dan perobohan markas GRIB Sumut bisa dilakukan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved