Berita Nasional Terkini

Alasan Kapuspen Sebut Tak Ada Prajurit TNI Terlibat Pembunuhan Kacab Bank: Belum Ada Info dari Polda

Kapuspen TNI mengingatkan agar rumor yang menyebut ada prajurit TNI yang terlibat pembunuhan Kacab Bank BUMN tak dipercaya

Editor: Doan Pardede
(Dokumentasi: Subdit Jatanras Polda Metro Jaya)
PEMBUNUH KACAB BANK - Foto Empat orang aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN yang ditangkap oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Minggu (24/8/2025). Kapuspen TNI mengingatkan agar rumor yang menyebut ada prajurit TNI yang terlibat pembunuhan Kacab Bank BUMN tak dipercaya(Dokumentasi: Subdit Jatanras Polda Metro Jaya) 

TRIBUNKALTIM.CO - Rumor yang menyebut ada prajurit TNI yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (MIP) menyeruak.

Bahkan, prajurit TNI tersebut disebut-sebut ditangkap, dan ditahan di rumah tahanan (rutan) Pomdam Jaya Guntur di Jakarta.

Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah mengingatkan agar rumor tersebut tidak dipercaya.

"Jangan percaya rumor," kata Freddy saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Sosok Dwi Hartono, Motivator yang Jadi Dalang Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Menurut, hal tersebut bukan tanpa dasar.

Freddy mengatakan hal demikian karena ia mengaku belum mendapat informasi dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit TNI dalam kasus tersebut.

"Sampai saat ini saya belum mendapat info dari Polda Metro terkait keterlibatan prajurit dalam kasus ini. Kita hormati proses penyelidikan yang sedang berjalan oleh pihak Kepolisian RI," pungkas Freddy.

Sebelumnya, Freddy juga membantah adanya permohonan perlindungan hukum dari empat tersangka penculikan Ilham yang ditujukan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Sampai saat ini, kata dia, tidak ada permohonan yang diterima Mabes TNI terkait hal tersebut.

PEMBUNUH KACAB BANK - DW atau Dwi Hartono salah satu aktor utama pembunuhan dan penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, Ilham Pradipta (37). Dwi ditangkap di Solo, pada Minggu (24/8/2025).
PEMBUNUH KACAB BANK - DW atau Dwi Hartono salah satu aktor utama pembunuhan dan penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, Ilham Pradipta (37). Dwi ditangkap di Solo, pada Minggu (24/8/2025). (IST)

"Permohonan perlindungan yang dimaksud sampai saat ini tidak ada," kata Freddy, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Prajurit TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Kapuspen: Jangan Percaya Rumor.

Terkini, empat tersangka penculik Ilham meminta perlindungan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Keempat tersangka berinisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras melalui pengacaranya yakni Adrianus Agal menduga ada keterlibatan oknum F dalam eksekusi Ilham.

Hal tersebut disampaikan Adrianus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Senin (25/8/2025).

"Kami dari pihak keluarga sudah minta perlindungan hukum ke Panglima TNI. Kami juga sudah minta perlindungan hukum ke Kapolri karena ada dugaan oknum," kata dia dilansir TribunJakarta.com.

Ia mengatakan kliennya diperintahkan oleh oknum inisial F untuk menculik Ilham.

"Adik kami Eras dan kawan-kawan ini diminta untuk menjemput paksa di waktu sore untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," ucapnya.

Menurutnya terdapat jeda waktu pada saat Ilham diculik dan diserahkan oleh keempat pelaku penculikan kepada yang diduga oknum aparat. 

Namun ia menolak untuk menyebut asal instansi oknum aparat tersebut.

Ia mengayakan keempat pelaku langsung pulang ke tempat tinggalnya selepas mengantarkan korban.

"Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu, mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban," kata dia.

Pada waktu para pelaku bertemu lagi dengan terduga oknum aparat F, kata dia, tersangka penculikan melihat korban sudah tidak bernyawa.

"Tapi yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," imbuh dia.

Ia menjelaskan kliennya hanya berperan sebatas menculik dan membuang jenazah.

Baca juga: 3 Fakta Dwi Hartono, Crazy Rich yang Romantis di Medsos, Diduga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Menurutnya juga terdapat tiga klaster dari rangkaian kematian Ilham yakni klaster pengintai, klaster penjemputan paksa atsu penculikan, dan klaster eksekutor. 

"Nah kami terputus di pengintai sama eksekutor. Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor)," tukasnya.

Pihak kepolisian telah menetapkan sebanyak empat orang sebagai aktor intelektual dalam kasus tersebut yakni C, DH, YJ dan AA.

DH, YJ dan AA sebelumnya ditangkap di daerah Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.

Sedangkan pelaku berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pada Minggu (24/8/2025) sore.

Jasad Ilham sendiri sebelumnya ditemukan di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (21/8/2025) lalu.

Ilham diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK).

Hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati menunjukkan tidak ada luka akibat benda tajam di tubuh Ilham, melainkan hanya benda tumpul.

Selain itu, tidak terdapat indikasi korban melakukan perlawanan.

Sementara itu, tim forensik menemukan adanya kemungkinan korban mengalami kesulitan bernapas akibat tekanan pada bagian dada dan leher.

Sosok F Oknum Aparat

Pengacara tersangka penculikan Kepala Cabang (Kacab) salah satu bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), menyebut ada keterlibatan oknum aparat dalam kasus penculikan yang berujung pada pembunuhan Kacab Bank BUMN tersebut.

Adrianus Agal, pengacara salah satu tersangka, mengatakan bahwa kliennya diperintah oleh seorang oknum berinisial F untuk melakukan penjemputan paksa terhadap korban. 

Namun, ia enggan membeberkan instansi asal dari oknum tersebut.

“Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” ujar Adrianus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, setelah penculikan terjadi, korban sempat diserahkan ke seseorang di kawasan Cawang, Jakarta Timur. 

Para pelaku kemudian mendapat perintah lagi untuk mengantar korban kembali.

Adrianus menyebut, oknum berinisial F tersebut telah menjalani pemeriksaan di Detasemen Polisi Militer (Denpom).

Namun, ia menegaskan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan sehingga dirinya hanya memberikan “kisi-kisi” tanpa menyebutkan identitas lengkap.

“Karena proses perkara ini masih dalam penyelidikan, jadi kita tidak boleh menyebutkan langsung. Tapi saya hanya mau kisi-kisi juga bahwa terhadap oknum F ini juga sudah diperiksa di Denpom,” ungkap Adrianus dalam wawancara Obrolan News Room Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: 5 Fakta Terkini Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Dugaan Motif dan Pengakuan Pelaku Yang Ditangkap

Adrianus mengatakan bahwa dalam kasus ini kliennya, Eras, dan kawan-kawannya ditugaskan F untuk melakukan penjemputan dan penangihan tanpa mengetahui adanya rencana pembunuhan.

“F hanya memberi pekerjaan untuk penagihan, tapi penagihan di mana, mereka (Eras dan kawan-kawannya) juga tak tahu,” jelasny, seperti dilansir SerambiNews.com di artikel berjudul Sosok F, Oknum Aparat Perintahkan Culik Kepala Cabang Bank BUMN, Dijanjikan Bayaran Rp 50 Juta.

Ia menambahkan, kliennya sebelumnya bekerja sebagai tenaga keamanan dan juga pernah menjalankan tugas sebagai debt collector.

Dengan adanya dugaan keterlibatan oknum aparat, Adrianus mengaku telah meminta perlindungan hukum kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Kronologi Singkat Pembunuhan Kacab Bank BUMN di Jakarta 

- 20 Agustus 2025:

Korban diculik di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

- 21 Agustus 2025:

Jasad ditemukan di persawahan Kampung Karangsambung, Bekasi, dengan kondisi mengenaskan.

- 23–24 Agustus 2025:

Penangkapan empat aktor intelektual di Solo dan Jakarta Utara.

Total delapan tersangka ditetapkan, polisi masih memburu sosok “bos” yang disebut para pelaku pembunuhan kacab bank BUMN di Jakarta.  

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved