Berita Nasional Terkini

Polemik 2 Menteri Prabowo Main Domino Bareng eks Tersangka Pembalak Liar

Dua menteri anak buah Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih, yang kedapatan main domino dengan tersangka pembalak liar, masih menjadi polemik.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO - Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
MAIN DOMINO - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni (kiri) dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Dua menteri Prabowo Subianto kedapatan main domino bareng eks tersangka pembalak liar. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO - Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dua menteri anak buah Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih, yang kedapatan main domino dengan tersangka pembalak liar, masih menjadi polemik.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan klarifikasi soal foto dirinya bermain domino dengan tersangka pembalak liar bernama Muhammad Aziz Wellang.

Ia menceritakan, peristiwa yang terjadi pada 1 September tersebut terjadi pada sela-sela agenda silaturahmi pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

“Senin, 1 September 2025, KKSS melakukan pertemuan, silaturahmi biasa dan rutin kami lakukan. Seluruh pengurus datang saat itu, di antaranya Andi Rukma Nurdin dan Andi Bohar (Wakil Ketua Umum KKSS), Aziz Wellang (Wakil Bendahara Umum KKSS), M Fachri (Wasekjen KKSS), Riswan (Wakil Kepala Sekretariat KKSS), Abdul Rahman (Staf Sekretariat KKSS) dan Marwah (Staf Sekretariat KKSS),” ujar Karding dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Ketika Nama Anies Baswedan Disebut-sebut di Kongres PSI 2025, Dibandingkan dengan Raja Juli Antoni

Karding yang juga menjabat Sekretaris Jenderal KKSS mengatakan, permainan domino menjadi salah satu kegiatan yang biasa dilakukan.

Sebab, permainan itu sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Sulawesi Selatan.

“Biasanya, dalam pertemuan KKSS juga diisi dengan aktivitas bermain domino sebagai bagian dari budaya Sulawesi Selatan,” jelas Karding.

Dalam kesempatan ini, Karding membenarkan bahwa Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni juga turut hadir dan ikut bermain domino bersama Aziz Wellang. Karding mengeklaim bahwa Raja Juli hadir ke posko KKSS karena keduanya sudah memiliki janji bertemu untuk berbincang santai.

“Saya memang berencana datang dan bertemu Menteri Kehutanan Raja Juli untuk ngobrol santai. Awalnya saya mau datang ke tempatnya Raja Juli. Tapi Raja Juli memilih mendatangi saya,” ungkap Karding.

"Saya saja yang ke tempat abang,” ucap Karding menirukan pernyataan Raja Juli.

Alhasil, pertemuannya dengan Raja Juli berlangsung di Posko KKSS.

Mereka berbincang di ruangan yang terpisah dengan pengurus dan anggota KKSS lainnya, termasuk Aziz Wellang.

Baca juga: PSI Perpanjang Pendaftaran Calon Ketua Umum, Tunggu Jokowi? Raja Juli Antoni Tanya Ayah Kaesang

“Diskusi berakhir menjelang tengah malam, pukul 23.30 WIB. Raja Juli lalu pamit pulang. Jalur pulang memang melewati tempat berkumpul anggota KKSS yang sedang bermain domino,” jelas Karding.

Oleh karena itu, lanjut Karding, Raja Juli pun diajak bermain domino bersama Aziz Wellang dan Andi Bohar sebelum meninggalkan lokasi.

Raja juli menyanggupi dan ikut bermain selama dua set.

“Raja Juli lalu diajak main domino ditemani saya. Kami bermain sebanyak dua set. Yang ikut main, Pak Azis dan Andi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PORDI,” jelas Karding.

“Pada saat bermain domino, ada yang mengambil foto dan dikirim ke WhatsApp Grup PORDI (Persatuan Olahraga Domino Indonesia) dan KKSS,” sambungnya.

Meski begitu, Karding menekankan bahwa di ruang permainan itu tidak ada satu pun orang yang dikenal oleh Raja Juli selain dirinya.

“Di dalam ruangan itu, yang dikenal Raja Juli cuma saya, karena seluruh yang hadir adalah pengurus KKSS. Setelah itu Raja Juli pamit pulang tanpa ada diskusi dengan pengurus KKSS yang lain,” kata Karding.

Karding juga menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui secara detail latar belakang Aziz Wellang, maupun kasus hukum yang menyeret sosok tersebut.

Baca juga: Menhut Raja Juli Tempatkan 11 Kader PSI di OMO FOLU, Dapat Honor Puluhan Juta, Sebut Tak Pakai APBN

Dia baru mengetahui Aziz sempat ditetapkan sebagai tersangka kasus pembalakan liar, setelah mendalami informasi yang didapatkan usai dimintai tanggapan oleh awak media.

“Saat dihubungi awal media, saya tidak tahu latar belakang Aziz Wellang, termasuk apa ada persoalan kasus hukum atau tidak. Namun setelah itu, saya melakukan konfirmasi dan mendapat penjelasan kalau status Aziz Wellang tidak lagi berstatus tersangka pembalakan hutan,” tutur Karding.

Aziz Wellang, kata Karding, tak lagi berstatus tersangka pembalakan liar setelah kasus tersebut dihentikan penyidikannya oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) pada Februari 2025.

“Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 13/Pid.Pra/2023/PN.Jkt.Pst dan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3) an. Muhammad Aziz Wellang dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) berdasarkan suratnya nomor S.01BPPHLHK-IV.SWI/PPNS/02/2025 tanggal 14 Februari 2025,” pungkasnya.

Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menantang komitmen Menteri Kehutanan (Menhut) RI Raja Juli Antoni yang berjanji bakal menindak tegas pelaku pembalakan liar.

Tantangan itu disampaikan oleh Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Eksekutif Nasional Walhi, Uli Arta Siagian, setelah muncul unggahan foto yang memperlihatkan Raja Juli bermain kartu domino bersama salah satunya mantan tersangka kasus pembalakan liar, Muhammad Aziz Wellang.

"Kami menantang Menteri Kehutanan atau Kementerian Kehutanan untuk menunjukkan ketegasan mereka dalam melakukan penegakan hukum terkait perusakan hutan atau penegakkan hukum terhadap pihak-pihak yang selama ini melakukan perusakan hutan," kata Uli, kepada Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

Sebelumnya, melalui unggahan di akun media sosial Instagram pribadinya @rajantoni, Raja Juli pada Sabtu (6/9/2025) mengungkap janji bakal menindak tegas para pelaku pembalakan liar tanpa pandang bulu.

Baca juga: Terkuak Fakta Lain Prabowo Sama Sekali Tak Singgung IKN Kaltim di Pidato Perdana, Ini Kata Raja Juli

Uli pun berharap, komitmen yang disampaikan Menhut itu benar-benar diwujudkan dan hasilnya ditunjukkan kepada publik.

"Kalau memang benar-benar hendak serius memberantas kejahatan hutan, mulai saja dulu. Tindak tegas semua pihak yang selama ini melakukan perusakan hutan," ucap Uli.

Ia pun mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama mengawal implementasi komitmen yang telah diungkap oleh Menhut Raja Juli untuk menindak tegas pelaku pembalakan liar maupun perusakan hutan.

"Karena pernyataan yang disampaikan oleh Menhut itu adalah pernyataan publik yang ditujukan ke masyarakat, kita punya tugas untuk mengawasi proses implementasi dari komitmen-komitmen yang ada di dalam pernyataan tersebut," kata Uli.

Menurut dia, jika dalam perjalanannya Menhut Raja Juli tidak menjalankan komitmen yang sudah disampaikan lewat unggahan klarifikasi, maka masyatakat punya hak bukan hanya mengkritik, melainkan juga bisa menggugat atas pelanggaran komitmennya.

"Penting bagi kita untuk terus melihat dan mengawasi sejauh mana kinerja dari Kemenhut ini dalam penekahan hukum dan perlindungan hutan kita," ucapnya.

Raja Juli mengakui tak kenal Aziz Wellang Dalam klarifikasinya mengenai foto yang menampilkan dirinya bermain domino termasuk dengan Aziz Wellang, Raja Juli mengaku tidak mengenal mantan tersangka dalam kasus pembalakan liar itu.

Dari empat orang yang bermain kartu domino dengannya, Menhut Raja Juli mengeklaim hanya mengenal seorang saja, yakni Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding.

Baca juga: Raja Juli Tak Tahu Soal Sertifikat Pagar Laut Tangerang, Sebut Terbit di Luar Pengetahuan Menteri

"Saya tidak kenal dengan 2 pemain lainnya. Tidak ada juga pembicaraan soal kasus apapun pada saat itu," kata Raja Juli, dikutip dari pernyataan klarifikasinya akun Instagram-nya.

Politikus dari PSI ini mengeklaim pada awalnya hanya bertemu dengan Karding di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Dalam pertemuan itu, keduanya berdiskusi selama lebih dari 2 jam dan tidak membahas soal kasus pembalakan liar.

Sekitar tengah malam pukul 24.00, Raja Juli berpamitan hendak pulang. 

Pada saat itulah, dia melihat beberapa orang sedang bermain domino.

"Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah dua kali 'putaran', saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding," kata Raja Juli.

Dia baru menyadari bahwa salah satu dari dua rekan lain yang bermain domino dengannya adalah Aziz Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar setelah foto tersebut viral di media sosial.

Meski kedapatan bermain kartu domino dengan mantan tersangka, Raja Juli mengaku tidak akan pilih-pilih menindak tegas pelaku pembalakan liar.

Baca juga: Presiden Prabowo Minta IKN Dilanjutkan, Raja Juli: Tidak Perlu Ada Pertanyaan Lagi soal Itu

"Bagi saya tidak ada sedikitpun ruang bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum di kawasan hutan. Saya akan tegakan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu," tuturnya.

Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada November 2024 telah menetapkan tiga tersangka kasus pembalakan liar berupa penebangan kayu di luar izin konsesi di kawasan hutan Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Kontraktor penebangan telah melakukan penebangan di luar areal izin konsesi PT ABL yang memiliki izin melakukan pengelolaan areal konsesi seluas 11.580 hektare.

Hasil kegiatan penebangan ilegal itu menghasilkan volume kayu sebesar kurang lebih 1.819 meter kubik dan diperkirakan telah merugikan negara sebesar Rp 2,72 miliar.

Dari tindakan ilegal itu, ditetapkan tersangka MAW (61) yang merupakan Dirut PT ABL dan DK (56) serta HT selaku Direktur PT GBP sekaligus kontraktor penebangan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan-Hutan Tanaman Industri (PBPH-HTI) PT ABL.

MAW adalah Muhammad Aziz Wellang.

Aziz Wellang mengajukan permohonan praperadilan atas penetapan tersangka itu dan pada 9 Desember 2024 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan status tersangkanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WALHI Tantang Menhut Raja Juli Tegas Usai Main Domino dengan Eks Tersangka Pembalak Liar"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri P2MI Karding Main Domino Bareng Aziz Wellang, Begini Klarifikasinya"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved