Sidang Perdana Gugatan Ijazah Gibran: Roy Suryo Mendukung, Kuasa Hukum Wapres Ditolak

TRIBUNKALTIM.CO - Sidang perdana gugatan ijazah Gibran Rakabuming Raka digelar hari ini, Senin (8/9/2025).

Seorang warga sipil bernama Subhan Palal yang berprofesi sebagai advokat mengajukan gugatan perdata sebesar Rp125 triliun terhadap Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Gugatan ini mempersoalkan ijazah SMA Gibran yang dinilai tidak memenuhi syarat pendaftaran calon wakil presiden.

Persoalan ini menjadi sorotan publik dan memicu berbagai tanggapan, termasuk dari pakar telematika, Roy Suryo.

Dilansir dari intisari.grid.id, Pakar telematika adalah seseorang yang ahli dalam bidang telematika, yaitu gabungan antara telekomunikasi dan informatika.

Istilah ini berasal dari bahasa Prancis, télématique, dan merujuk pada teknologi yang mengintegrasikan sistem komunikasi, komputasi, dan pengolahan data jarak jauh.

Baca juga: Hari Ini Sidang Perdana Gugatan Rp 125 T Terhadap Gibran, Wapres Dianggap tak Punya Ijazah SMA

Roy Suryo Ungkap Riwayat Sekolah Gibran di Solo

Pakar telematika, Roy Suryo, mendukung penuh gugatan yang dilayangkan Subhan Palal.

Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube, Roy menyebut bahwa ia memiliki data yang dapat menjadi bukti.

Roy mengungkapkan bahwa Gibran pernah menempuh pendidikan di dua sekolah di Solo, yaitu SMA Pangudi Luhur Santo Yosef dan SMA Kristen Surakarta.

Namun, menurut Roy, Gibran hanya menempuh pendidikan di SMA Santo Yosef hingga kelas 2 sebelum disarankan untuk mengundurkan diri.

"Pertama, dia SMA di Santo Yosef di Solo hanya sampai kelas 2, terus disarankan mundur karena kalau nggak, nanti nggak lulus," ujar Roy.

Setelah itu, Gibran pindah ke SMK Kristen di Solo, tetapi ia hanya bersekolah selama dua tahun.

Roy mengaku telah mengambil tangkapan layar (screenshot) dari riwayat sekolah Gibran yang sempat terdata di Wikipedia dan situs Pemerintah Kota Solo.

Ia siap memberikan data tersebut jika gugatan ini berlanjut.

Baca juga: Pernyataan Zaskia Adya Mecca Usai Viral Sindir Ojol Berjaket Bersih saat Bertemu Gibran