Berita Nasional Terkini

Puteri Komarudin Disebut jadi Menpora Baru, Respons Dito Ariotedjo dan Bahlil

Muncul kabar bahwa Puteri Anetta Komarudin, politisi muda dari Partai Golkar, disebut-sebut akan menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menpora.

Dokumentasi Puteri Komarudin via Kompas.com
CALON MENPORA BARU - Potret Puteri Komarudin, politisi Partai Golkar. Puteri Komarudin disebut bakal gantikan Dito sebagai Menpora. (Dokumentasi Puteri Komarudin via Kompas.com) 

“Tadi diinfo pagi hari untuk diagendakan sore untuk pelantikan. Harusnya Menpora baru dilantik tadi, tapi masih menunggu kandidatnya,” ujarnya.

Meski demikian, Dito menyatakan sikap legowo dan bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan.

“Bapak Presiden tadi menyampaikan apresiasi dan terima kasih. Kami hampir tiga tahun ini melakukan transformasi dan harapannya bisa dilanjutkan. Ekosistem olahraga dan ruang gerak anak muda sekarang lebih baik,” kata Dito.

Baca juga: Prabowo Ganti 6 Menteri, Ini Daftar Nama Menteri dan Wamen Terbaru Usai Reshuffle Kabinet

Puteri Komarudin: Kandidat Menpora Baru?

Nama Puteri Anetta Komarudin mencuat sebagai kandidat kuat pengganti Dito.

Puteri adalah anggota DPR dari Partai Golkar dan putri dari politikus senior Ade Komarudin.

Bahlil mengaku sudah mengajukan nama kepada Presiden Prabowo meski belum tahu keputusan akhir Prabowo.

 "Sudah (ngusulin). Belum tahu," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

Ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden.

“Semuanya itu pengangkatan pemberhentian menteri, itu hak prerogatif Presiden, karena menteri pembantu Presiden,” ujarnya.

Bahlil juga menyebut bahwa Golkar hanya memberikan rekomendasi, seperti halnya saat mengusulkan Mukhtarudin untuk posisi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

“Sekali lagi itu hak prerogatif Bapak Presiden. Kami dari partai hanya merekomendasikan, tapi keputusan tetap pada Bapak Presiden,” tandasnya.

Mengapa Menpora Baru Belum Dilantik?

Pelantikan Menpora baru yang semula dijadwalkan pada Senin sore terpaksa ditunda.

Menurut Prasetyo Hadi, hal ini terjadi karena kandidat pengganti sedang berada di luar kota dan tidak dapat menghadiri prosesi pelantikan bersama menteri lainnya di Istana Negara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved