Berita Nasional Terkini

Sadar Ucapannya Melukai Hati, Alasan Rahayu Saraswati Mundur dari Anggota DPR RI

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang merupakan keponakan Presiden Prabowo mundur dari anggota DPR.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
RAHAYU SARASWATI MUNDUR - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo Ketua Bidang PP Tidar memberi keterangan kepada wartawan sebelum acara Rakernas Tunas Indonesia Raya (TIDAR) dimulai, Jumat (31/1/2020) berlangsung di The Alana Convention Sentul, Bogor.(TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara Djojohadikusumo mundur dari anggota DPR.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo adalah keponakan Presiden Prabowo Subianto, putri dari Hashim Djojohadikusumo. 

Sebelumnya, Rahayu Saraswati adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus dikenal sebagai anggota DPR DPR, sekaligus Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.

Komisi VII DPR membidangi pertanian, kehutanan, dan kelautan. 

Baca juga: Pengurus Daerah Tidar Kaltim Dukung Penuh Kepemimpinan Rahayu Saraswati Jilid II

Dia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu) pada Pemilu Legislatif 2024.

Kini, dia mengundurkan diri dari keanggotaan di DPR RI.

“Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra. Saya berharap masih dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan yang merupakan produk legislasi kami di Komisi VII,” kata Sara Djojohadikusumo di akun Instagram-nya, Rabu (10/9/2025) seperti dilansir Kompas.com.

Politisi Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
RAHAYU SARASWATI MUNDUR - Politisi Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Istimewa/Kompas.com)

Profil Sara Djojohadikusumo

Pendidikan

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ini lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986.

Kini dia berusia 39 tahun.

Mengutip Harian Kompas, Minggu (16/8/2020), perempuan yang akrab dipanggil Sara ini menempuh pendidikan dasar (SD) di Tarakanita 2 pada 1992 hingga lulus pada 1998.

Setelah lulus sekolah dasar di Jakarta, dia melanjutkan sekolah menengah pertama di United World College, Singapura pada 1998 hingga 1999.

Tamat dari SMP, Sara kemudian meniti pendidikan ke jenjang lebih tinggi, yakni SMA di College du Leman Swiss dari 1999 hingga 2003.

Sara lalu melanjutkan ke University of Virginia, Amerika Serikat namun hanya bisa bertahan 2,5 tahun atau hingga 2005.

Dia lalu pindah ke London dan setahun ikut kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006-2007 setelah sebelumnya ikut kursus di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat.

Bermain film

Sara berperan di film “Merah Putih” sebagai Senja, tahun 2009. 

Meskipun yang membiayai pembuatan film ini ayahnya sendiri, Hashim Djojohadikusumo, Sara tetap harus ikut casting seperti pemain lain dan screen test untuk para pemeran.

Karier politik

Mengutip daftar riwayat hidup Rahayu Saraswati yang diunggah dalam laman kota-tangerangselatan.kpu.go.id, Sara mulai terjun ke dunia politik menjadi Kabid Advokasi Perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra pada 2008.

Pada tahun yang sama, Sara juga didapuk menjadi Kabid Pengembangan Peranan Perempuan di Tunas Indonesia Raya atau organisasi sayap Partai Gerindra.

Sara juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum di Satuan Relawan Indonesia Raya pada 2008 hingga 2009. 

Baca juga: Harap Ada Kaum Muda di Kabinet Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Ingatkan Peran Kader Tidar

Kemudian, pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil lolos ke Senayan.

Keponakan Prabowo ini menjadi anggota Komisi VIII untuk periode 2014-2019.

Pada Pileg 2019 lalu, Sara kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif. Tahun 2024, dia maju lagu ke Pileg dan lolos ke Senayan.

Sara kemudian menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR.

Maju di Pilwalkot Tangsel

Tahun 2020, Sara mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDI-P.

Pasangan Muhamad-Sara mendapat dukungan dari sembilan partai politik yaitu PDI-P, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional dan Partai Hanura. 

Kemudian, Partai Nasdem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, dengan akumulasi kursi di DPRD Kota Tangsel mencapai 23 kursi.

Namun, pasangan Muhammad-Sara kalah di Pilwalkot Tangsel.

Pasangan yang menang kala itu adalah Benyamin Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan.

Alasan Rahayu Saraswati Mundur dari Anggota DPR 

Adapun alasan mundurnya keponakan Presiden Prabowo Subianto itu dari DPR lantaran merasa bersalah atas ucapannya dalam sebuah podcast.

 “Kira-kira dua minggu sebelum 17 Agustus lalu, ada pernyataan saya dari sebuah podcast yang ditayangkan di YouTube pada tanggal 28 Februari 2025 atau enam bulan yang lalu, yang dijadikan bahan untuk menyakiti hati rakyat,” ujar Saraswati, Rabu, seperti dilansir Kompas.com.

"Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif" dengan durasi lebih dari 42 menit. 

Pernyataannya yang diambil itu dipotong dan disebarkan sehingga menimbulkan kontroversi.

“Cukup panjang sebenarnya. Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat,” lanjut dia.

“Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan,” sambung dia.

Baca juga: Kenapa Ada Titiek Soeharto saat Elite Gerindra Kumpul di Rumah Prabowo? Begini Kata Rahayu Saraswati

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra itu menyadari bahwa dirinya memiliki privilege besar dalam memulai usaha, termasuk dukungan keluarga.

Namun, ia mengakui ucapannya telah menyinggung banyak pihak.

“Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya,” kata Saraswati.

Selain memohon maaf atas ucapannya yang kontroversial itu, ia juga kemudian menyatakan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.

“Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra,” ujar dia.

Meski demikian, Saraswati berharap masih bisa menyelesaikan satu tugas terakhir di Komisi VII DPR.

“Saya berharap masih dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Keparwisataan yang merupakan produk legislasi kami di Komisi VII,” ujar dia.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat di dapilnya, yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Dia berkomitmen melanjutkan perjuangan di luar parlemen.

Saraswati juga menegaskan, sisa dana yang masih ada di rekening khusus untuk DAPIL akan terus digunakan untuk memberikan bantuan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, dan sebisanya mendukung pemberdayaan anak-anak muda sampai dana tersebut habis. 

“Saya tetap berkomitmen untuk berjuang melawan perdagangan orang, pengelolaan sampah berkelanjutan, dan isu krisis iklim termasuk energi terbarukan, pemberdayaan anak-anak muda Indonesia, dan keterwakilan perempuan melalui semua organisasi yang saya pimpin maupun rintis,” ujar dia.

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved